OTT Bupati Meranti

Bupati Meranti yang Pernah Caci Maki Kemenkeu Terjaring OTT KPK bersama Puluhan Orang

Kabar OTT Adil mencuat setelah sejumlah foto dan video yang memperlihatkan beberapa ruangan di Pemkab Meranti telah disegel.

Editor: Jariyanto
TANGKAPAN LAYAR/YOUTUBE DISKOMINFOTIK RIAU
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru pada Kamis (9/12/2022) lalu. 

TRIBUNSORONG.COM, PEKANBARU - Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap puluhan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (6/4/2023) malam.

Tidak hanya Adil, KPK juga mengamankan puluhan orang yang terdiri dari pejabat lingkungan Pemerintah Kabupaten Meranti maupun swasta. 

Rencananya mereka akan diterbangkan ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kabar OTT Adil mencuat setelah sejumlah foto dan video yang memperlihatkan beberapa ruangan di Pemkab Meranti telah disegel.

KPK menggeledah kantor Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau pada Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB hingga tengah malam.

Saat kabar penggeledahan beredar, Adil sudah dibawa ke Pekanbaru.

Ia lalu dibawa menggunakan speedboat dari Pelabuhan Nur Sahadah, Selatpanjang.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri meniyakan penangkapan Adil.

"Tim KPK berhasil melakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau," kata Ali Fikri kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Jumat (7/4/2023) dini hari.

Pernah mencak-mencak ke Kemenkeu

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil pernah meradang kepada orang-orang di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Tak hanya itu, dia juga sempat berencana menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kekesalannya ia sampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru pada 9 Oktober 2022 silam.

Pertemuan Kemenkeu dengan para kepala daerah itu juga ditayangkan dalam akun YouTube Diskominfotik Provinsi Riau.

Kala itu, Adil mencak-mencak dengan bertanya soal dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (Migas) di Kepulauan Meranti kepada Kemendagri dan Kemenkeu.

Awalnya, Muhammad Adil mengeluhkan kalau Meranti merupakan salah satu daerah termiskin di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin mencapai 25,68 persen.

Padahal wilayah ini merupakan penghasil minyak mentah yang beberapa waktu belakangan harganya melambung.

Namun dia menyebut, dana bagi hasil yang didapatkan wilayahnya tak sebanding dengan produksi dan kenaikan harga minyak.

Adil menyebut, lifting minyak Meranti saat ini mencapai 7.500 barel per hari, dari sebelumnya hanya di kisaran 3.000-4.000 barel per hari.

Sementara asumsi harga minyak dalam anggaran negara naik menjadi 100 dollar AS per barel dari sebelumnya 60 dollar AS per barel.

Tapi dana bagi hasil yang diterimanya untuk tahun ini sebesar Rp115 miliar, hanya naik sekitar Rp700 juta dari sebelumnya.

"Meranti itu daerah termiskin se-Indonesia, penghasil minyak, termiskin, ekstrem lagi. Pertanyaan saya, bagaimana kami tidak miskin, uang kami tidak dikasihkan," ujar Adil. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Meranti yang Ditangkap KPK Pernah Sebut Kemenkeu Isinya Iblis"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved