Alasan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal Sering Berbeda, Muhammadiyah dan Pemerintah, NU Selisih 1 Hari

Berikut ini adalah penjelasan mengapa Lebaran Idul Fitri 1 Syawal sering berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah Kemenag RI.

Editor: Rahman Hakim
TRIBUNCIREBON.COM/AHMAD IMAM BAEHAQI
Suasana pengamatan hilal di Pantai Baro Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rabu (22/3/2023). 

Alasan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal Sering Berbeda, Muhammadiyah dan Pemerintah Selisih 1 Hari

TRIBUNSORONG.COM - Berikut ini adalah penjelasan mengapa Lebaran Idul Fitri 1 Syawal sering berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah Kemenag RI.

TribunSorong telah melansir pendapat Gus Baha tentang hal tersebut dari laman BangkaPos.

Perihal penentuan lebaran Idul Fitri pada 1 Syawal memang kerap berbeda di Indonesia meskipun sama-sama Islam.

Padahal, dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, dengan kitab suci dan hadis yang sama, persoalan itu tidak terjadi.

Gus Baha memberi penjelasan perihal lebaran Idul Fitri berbeda-beda, padahal satu Islam.

Berikut penjelasan Gus Baha dalam video yang diunggah di kanal YouTube SANTRI GAYENG pada 23 Januari 2022.

"Ada yang berbeda hari Idul Fitri nya ada yang senin atau bukan itu mungkin," kata Gus Baha.

Seperti yang terjadi di Indonesia, kata Gus Baha ketika bulan sudah melewati ufuk baru satu derajat lalu ada ulama mengatakan ini sudah ganti tanggal sebab sudah melewati baris ufuk.

"Berartikan sudah beda pasal. Sehingga ada yang mengatakan bahwa 1 derajat pun sudah dihitung sudah masuk bulan baru," ujar Gus Baha.

Dia melanjutkan hukum itu berhubungan dengan penglihatan, jika belum bisa dilihat apa artinya disebut tanggal 1?

"Itu menjadi perdebatan ulama sejak dulu, dan itu tidak apa-apa," sebutnya.

"Sehingga ketika kita mengatakan misalnya hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Selasa karena Indonesia sendiri mandiri atau Islam nusantara sungguhan," jelasnya.

Apalagi jika berpendapat mengenai sudah melewati ufuk namun belum bisa terlihat dalam menentukan 1 syawal.

"Jika sudah terlihat itu namanya Rukyah bil fi'li dan bila sudah melewati ufuk satu derajat itu namanya Bil Hisab," jelas Gus Baha.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved