Kenang Pater Anton Tromp, Pastor Keuskupan Manokwari Sorong Ungkapkan Ini

Pastor Keuskupan Manokwari Sorong ini hidup bersama hampir lima tahun lebih sedikit di kompleks Seminari Menengah Petrus van Diepen.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
Istimewa
Pater Anton Tromp OSA. 

Ia sungguh membawa kesejukkan dan kedamaian, kerukunan dan kenyamanan.

Bahkan setiap Minggu kedua dalam bulan, kami mengadakan rekreasi terpimpin di aula seminari seminari menengah Petrus van Diepen.

Dia kerja hinggal larut malam dan sibut tapi dia hadir dan rekreasi bersama kami. bahka rekreasi dalam suasana acara Kental hiburan dan guyonan sekalipun ia setia duduk, mendengarkan dan menikmati cerita lucu ala Papua yang lazim dikenal dengan akronim mob.

Bahkan ia juga kreatif mengoceh perut para seminaris dengan membawakan dan menceritakan mob. Ia sungguh Pastor bonus, gembala baik bagi kami. 
Dia setia hadir dengan tulus bagi kami. Pastoral kehadiran, atau keterlibatan Pater Tromp dalam seluruh dinamika hidup bersama di Seminari petrus van Diepen patut diancungi jempol.

Namun demikian, sekali lagi dia bukanlah orang dengan tipe gemar untuk dipopulerkan.

Dia rektor namun dalam komunikasi harian, menyapa kami dengan sebutan “sobat”.

Inilah kekuatan, inilah kasih dan cinta seorang pastor bonus kepada kami anak-anak kala itu. 
Nilai plus lain dari Pater Anton Tromp OSA, tidak lain, tidak bukan adalah ia mengenal setiap seminaris.

Bahkan Dia mengenal dengan baik orang tua mereka, termasuk mengetahui opa dan omanya.

Sejatinya dialah abdi Allah yang setia mewartakan sabda Allah, Sebab aku mengenal dan memanggil engkau dengan namamu (Bdk Yes 43:1b).

Untuk itu, tidaklah berlebihan kemudian orang-orang sering menyebutnya sosiolog hidup, atau kamus hidup.

Bagi para seminaris pun, Pater Tromp adalah segalanya bagi mereka. Dia mengenal kami termasuk dengan seluk beluk kami, daerah asal kami, dan segala ciri corak keunikan kearifak lokal masyakarat di mana ia kunjungi dan layani di hampir seantero tanah Papua.

Ada salah satu pengalaman unik, tetapi juga sedikit jenaka penulis bersama Pater Tromp.

Kami sengaja beri sun judul: “orang paniai tahu hitung uang di mana".

Kisah ini bukan hinaan apalagi hendak mendiskreditkan keluhuran dan mertabat penulis yang kebetulan datang dari salah satu suku besar di Papua tetapi justru memperlihatkan betapa besar kedalaman cinta dan kasih, juga pengenalan dan keakraban kami orang Papua dengan Pater Anton Tromp.
Orang Paniai Tahu Hitung Uang Di Mana

Satu hal yang tidak akan pernah penulis lupakan adalah, ketika penulis bertemu almarhum Pater Tromp di Manokwari tahun 2011 silam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved