Kenang Perjuangan Guru, Muda-mudi Sorong Atraksi Alat Baca Tulis
Tarian yang ditampilkan sebagai salah satu simbol untuk selalu mengenang perjuangan para guru, yang mendidik, mengajar baca tulis kepada anak-anak.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Pembukaan kegiatan Festival Literasi menampilkan tarian atraksi tari mengenal awal mulanya baca tulis yang diajarkan kepada masyarakat Papua, tari tersebut di ditampilkan oleh anak-anak muda pelajar di Kabupaten Sorong, Senin (8/5/2023).
Tarian yang ditampilkan sebagai salah satu simbol untuk selalu mengenang perjuangan para guru, yang mendidik, mengajar baca tulis kepada anak-anak.
Baca juga: Anace Dikukuhkan Jadi Bunda Literasi Kabupaten Sorong
Pantauan TribunSorong.com, dalam tarian yang ditampilkan oleh sejumlah anak-anak baik laki-laki maupun perempuan mereka menari mengikuti alunan musik, berselang beberapa saat muncul seorang perempuan.
Sosok perempuan tersebut adalah seorang guru yang hendak mengajarkan baca dan tulis kepada anak-anak peserta didik.
Martha sosok perempuan yang jadi guru dalam tarian tersebut mengatakan, tarian ini sengaja di tampilkan agar masyarakat hingga para guru selalu mengingat perjuangan tersebut.
"Perjuangan para guru dalam mengajar anak-anak di pelosok negeri ini memang terus di kenang melalui atraksi tarian seperti ini," ujarnya.
Lanjutnya, pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan para guru-guru kita dahulu dalam mendidik kita berbuah manis pada hari ini.
Baca juga: Mengenal Tiga Perwakilan Tanah Papua di Puteri Indonesia 2023, Ada yang Dua Kali Ikut
"Orang-orang sukses yang namanya sudah besar dimana-mana itulah hasil dari didikan perjuangan guru-guru terdahulu," tuturnya.
Melalui tarian mengenal baca tulis ini selalu menggambarkan perjuangan para guru, yang mestinya selalu diingat, dan dijadikan sebagai motivasi juga kepada para guru-guru muda.
"Hari ini sudah banyak guru-guru muda, harapannya guru-guru muda yang ada ini dapat mendalami apa yang telah diperjuangkan oleh para guru-guru terdahulu untuk mengembangkan pendidikan di tanah Papua," pungkasnya.(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.