Tips Kesehatan
Mengenal Penyakit Sifilis, Apa Penyebab dan Gejalanya? Ketahui Juga Cara Mengobati IMS Raja Singa
Berikut ini adalah penjelasan tentang apa itu penyakit sifilis atau yang biasa disebut dengan raja singa, dilengkapi gejala dan cara pengobatannya.
Selain hubungan seksual, penyebaran bisa terjadi melalui kontak fisik dengan luka di tubuh penderita, atau menular dari ibu ke janin saat kehamilan atau persalinan.
Beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko tertular yaitu :
1. Bergonta-ganti pasangan seksual, contohnya menjalani hubungan poliamori.
2. Berhubungan seksual tanpa kondom.
3. Memiliki pasangan seksual penderita sifilis.
4. Memiliki orientasi seksual lelaki seks lelaki.
5. Positif terinfeksi HIV.
Gejala Sifilis
Berikut adalah gejala sifilis atau penyakit raja singa berdasarkan tahapan perkembangan penyakitnya seperti dilansir SerambiNews.com di artikel berjudul Kasus Sifilis RI Naik Tajam, Kenali Pengobatan Penyakit Raja Singa, Simak Pula Penyebab & Gejalanya.
1. Sifilis Primer
Gejala muncul antara 10-90 hari setelah penderita terpapar bakteri penyebab sifilis.
Awalnya, gejala yang muncul berupa luka kecil di kulit (chancre) yang tidak terasa sakit.
Luka ini timbul di lokasi masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya di sekitar kelamin.
Luka sifilis juga dapat muncul di area mulut atau dubur.
Tidak hanya di bagian luar, luka akibat sipilis juga bisa muncul di bagian dalam vagina, dubur, atau mulut sehingga tidak terlihat.
Luka tersebut terkadang tidak menimbulkan rasa sakit sehingga penderita bisa tidak menyadari terkena sifilis.
Luka ini dapat menghilang dalam 3-6 minggu.
Namun, hal tersebut bukan berarti penderita telah pulih.
Bila tidak diobati, kondisi ini justru menandakan infeksi telah berkembang dari primer menjadi sekunder.
Pada tahap ini, di area selangkangan juga dapat muncul benjolan yang menandakan pembengkakan kelenjar getah bening, sebagai reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab sifilis.
2. Sifilis Sekunder
Beberapa minggu setelah luka menghilang, gejala sifilis sekunder berbentuk ruam bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terutama di telapak tangan dan kaki.
Ruam tersebut dapat disertai kutil pada area kelamin atau mulut, namun tidak menimbulkan rasa gatal.
Biasanya, ruam yang muncul berwarna merah atau merah kecoklatan dan terasa kasar, tetapi ruam tersebut sering terlihat samar sehingga penderita tidak menyadarinya.
Selain timbul ruam, gejala sipilis (sifilis) tahap sekunder juga bisa disertai gejala lain, seperti : demam, lemas, nyeri otot, sakit tenggorokan, pusing, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok, serta penurunan berat badan.
Ruam pada tahap ini juga akan menghilang meski tidak diobati.
Namun, gejala dapat muncul berulang kali setelahnya. Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi dapat berlanjut ke tahap laten atau tahap tersier.
3. Sifilis Laten
Pada sifilis tahap ini, bakteri tetap ada, tetapi sifilis tidak menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-tahun.
Selama 12 bulan pertama tahap sifilis laten, infeksi masih bisa ditularkan.
Setelah 2 tahun, infeksi masih ada di dalam tubuh, tetapi tidak bisa menular kepada orang lain lagi.
Jika tidak diobati, infeksi ini dapat berkembang menjadi tahap tersier yang merupakan tahap sifilis paling berbahaya.
4. Sifilis Tersier
Infeksi pada tahap ini dapat muncul antara 10-30 tahun setelah terjadinya infeksi pertama.
Sifilis pada tahap tersier ditunjukkan dengan kerusakan organ permanen sehingga bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
Pada tahap ini, sifilis bisa berdampak pada mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi-sendi.
Akibatnya, penderita bisa terkena kebutaan, penyakit jantung atau stroke.
5. Sifilis Kongenital
Ibu hamil yang terkena sipilis dapat menyebarkan penyakit ini kepada anaknya, baik sejak dalam kandungan maupun saat persalinan.
Sifilis jenis ini disebut sifilis bawaan atau sifilis kongenital.
Kondisi ini sering menimbulkan komplikasi serius saat kehamilan, seperti : keguguran, kematian janin, atau kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan.
Bila berhasil hidup, bayi yang lahir dengan sifilis kongenital biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu pada awalnya.
Namun, beberapa bayi dapat mengalami ruam di bagian telapak tangan atau telapak kaki, serta pembengkakan kelanjar getah bening dan organ limpa.
Kondisi sifilis kongenital dapat menimbulkan komplikasi serius, antara lain seperti :
1. Kelainan bentuk tulang, seperti batang hidung yang rata karena tulang rawan rusak dan dahi yang menonjol karena peradangan.
2. Kelainan bentuk gigi.
3. Anemia berat
4. Pertumbuhan tulang yang abnormal.
5. Meningitis
6. Gangguan saraf, seperti buta atau tuli.
Itulah tadi ulasan sifilis adalah penyakit apa, seperti apa gejala hingga cara pengobatan penyakit yang dikenal dengan nama raja singa.
(TribunSorong)
| Tips Sukses Diet Jangka Panjang: Bukan Soal Sempurna, Tapi Konsisten: Ini Penjelasan Ilmiahnya |
|
|---|
| Apa Itu Hepatitis A? Mudah Menyebar ke Berbagai Usia, Simak Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya |
|
|---|
| Manfaat Jahe bagi Kesehatan: Bisa Mengurangi Rasa Nyeri saat Haid, Simak Resep Membuat Ramuannya |
|
|---|
| Cara Mengatasi Rambut Rontok dengan Bahan Alami: Perhatikan Ikat Rambut hingga Manfaatkan Ketumbar |
|
|---|
| Waspadai Kondisi Tubuh Dehidrasi, Simak Makanan-makanan yang Baik Dikonsumsi Agar Tidak Dehidrasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/penyakit-sifilis_20150827_150841.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.