KSOP Peringatkan Operator Kapal, Tinggi Gelombang Sampai 4 Meter
Peringatan itu ditujukan pada semua operator kapal dan perusahaan pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan dalam berlayar.
TRIBUNSORONG.COM - Warga Kota Sorong diperingatkan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sorong.
Peringatan itu ditujukan pada semua operator kapal dan perusahaan pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan dalam berlayar.
Pasalnya tinggi gelombang yang mencapai 4 meter disertai angin kencang di sejumlah wilayah perairan Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Dalam suratnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sorong Jece Julita Piris, Senin (29/5/2023), menginfokan cuaca ekstrem melanda wilayah perairan di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Berdasarkan data BMKG, dalam sepekan terakhir intensitas tinggi gelombang mencapai sedang atau 2,5 meter hingga sangat tinggi atau 4 hingga 6 meter.
Baca juga: Stok Daging Sapi Terancam Tipis, Bupati Sorong Minta Bantuan KSOP
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Sorong, tinggi gelombang laut mencapai 2,5 meter hingga maksimum 4 meter di perairan Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Sementara kecepatan angin mencapai 27 knot atau 50 kilometer per jam di perairan tersebut.
Jece meminta operator kapal dan perusahaan pelayaran terus memantau kondisi cuaca minimal enam jam sebelum kapal berlayar.

Hasil tersebut disampaikan kepada KSOP sebelum pengajuan permohonan surat persetujuan berlayar.
Poin lainnya dalam surat edaran KSOP Sorong, antara lain, ialah nakhoda wajib melakukan pemantauan kondisi cuaca setiap enam jam.
Baca juga: Tuntutan TKBM Klayum soal Tarif Ongkos Dipenuhi, Pelindo dan KSOP Sorong Sepakat Nominal Ini
Hasil pemantauan nakhoda dilaporkan stasiun radio pantai yang terdekat.
”Kapal yang berlayar di tengah kondisi cuaca buruk segera berlindung di tempat yang aman. Kapal yang berlindung wajib melaporkan kepada syahbandar dan stasiun radio pantai terdekat,” kata Jece.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Sorong Amirudin mengatakan, proses pencarian seorang nelayan bernama Abi yang tenggelam di perairan Waigeo, Raja Ampat, pada Kamis (25/5/2023) pekan lalu hingga Senin ini belum membuahkan hasil.
Tim SAR Sorong yang berjumlah lima personel terkendala cuaca buruk.
Ia memaparkan, total sudah dua kejadian kecelakaan di wilayah perairan Papua Barat Daya dalam sepekan terakhir. Sebelumnya juga, pada hari Kamis pekan lalu, sebuah kapal kargo, yakni KLM Sinar Maros yang membawa tujuh penumpang, tenggelam di perairan Sorong Selatan.
Tim SAR berhasil menemukan tujuh penumpang dalam kondisi selamat.
Baca juga: KSOP Sorong Pastikan Kapal MV Indian Partnership Tak Rusak Terumbu Karang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.