Festival Egek Sorong

Pj Bupati Sorong Minta BPJN Papua Barat Perbaiki Jalan Menuju Malaumkarta hingga Tambrauw

Menurutnya, jalan tersebut akses jalan menuju lokasi Festival Egek I di Malaumkarta serta Kabupaten Tambrauw hingga Manokwari.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Panitia Festival Egek I menggelar rapat pemantapan bersama Penjabat (Pj) Bupati Sorong Yan Piet Mosso di Hotel Aimas, Jumat (2/6/2023). Festival di Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya ini berlangsung 5-8 Juni 2023. 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Pemerintah Kabupaten Sorong mendesak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XVII Papua Barat segera membenahi ruas jalan menuju Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Papua Barat Daya.

"Jalan menuju Malaumkarta adalah masuk kewenangan pusat, maka kami meminta agar BPJN bisa memperhatikan itu," ujar Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso usai rapat bersama Panitia Festival Egek, Jumat (2/6/2023) malam.

Baca juga: Dukung Festival Egek di Malaumkarta, Pj Bupati Sorong Dorong Pengembangan Destinasi Jangka Panjang

Menurutnya, jalan tersebut akses jalan menuju lokasi Festival Egek I di Malaumkarta serta Kabupaten Tambrauw hingga Manokwari, Papua Barat sehingga harus mendapat perhatian.

Seperti diketahui, Festival Egek I akan berlangsung 5-8 Juni 2023.

Baca juga: Festival Egek Malaumkarta, Cara Masyarakat Adat Sorong Pertahankan Budaya dan Lingkungan

Festival Egek dilaksanakan guna mengangkat sisi budaya dan lingkungan di Kampung Malaumkarta Raya, Sorong.

Ketua Panitia Festival Egek I Tori Kalami mengatakan, kegiatan ini mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 7 Tahun 2017 tentang kawasan Egek.

"Kami bersyukur karena masyarakat dan pemerintah kampung mendukung kegiatan ini dikelola secara mandiri," ujar Tori kepada TribunSorong.com, Senin (29/5/2023).

Meski inisiatif muncul dari masyarakat adat, Festival Egek harus menjadi contoh bagi masyarakat di Papua Barat Daya.

Pasalnya, event Egek didorong oleh masyarakat adat di Malaumkarta Raya adalah yang pertama di Provinsi Papua Barat Daya dan bersalah nasional.

"Meskipun tingkat nasional, kami harap event ini bisa menghasilkan ilmu pengetahuan baru terkait kearifan lokal yang belum terekspos," katanya.

Tori menjelaskan, Festival Egek merupakan pintu masuk bagi Masyarakat Adat Moi  dalam mengungkap pengetahuan yang belum diekspos ke publik.

"Jika event ini berhasil di tanah Moi Sorong, maka akan menjadi acuan agar masyarakat adat lain bisa membuat di daerah masing-masing," ujar Tori Kalami.

Sebelum melaksanakan Festival Egek, tim juga tengah melaksanakan seminar tentang lingkungan, manusia, dan budaya.

Tori Kalami berharap, Festival Egek yang dimulai dari Kampung Malaumkarta Raya, bisa menjadi role model di tingkat distrik, kabupaten hingga provinsi. (tribunsorong.com/safwan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved