Program Alfamart
Alfamart Peduli Pengentasan Stunting Balita, Kucurkan Bantuan Biaya Operasional untuk Posyandu
Program tersebut juga bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat melalui rangkaian kegiatan posyandu.
TRIBUNSORONG.COM, SIKKA - Alfamart turut mendukung program pemerintah dalam pengentasan stunting (gizi buruk) pada balita di Indonesia.
Itu diwujudkan dalam bentuk kucuran bantuan biaya operasional, satu di antaranya di Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka (Maumere), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (21/6/2023).

Corporate Communicatioan Alfamart NTT Ame Dwi Pramesti mengatakan, dukungan pengentasan stunting ini sejalan program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini juga sedang berjalan secara nasional.
“Di Kecamatan Alok Maumere ini, kami berikan bantuan berupa uang tunai yang bisa digunakan buat biaya operasional posyandu selama 2023,” kata Ame Dwi Pramesti dalam keterangan tertulisnya.
Mulai awal 2023, lanjutnya, Alfamart rutin membagikan telur di setiap gerakan posyandu di berbagai kota/kabupaten di Indonesia.
Program tersebut juga bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat melalui rangkaian kegiatan posyandu.
Baca juga: BPK RI Tugaskan Pemkab Sorong Benahi Kemiskinan, Stunting dan Pendidikan
Tak hanya itu, Alfamart juga mengadakan posyandu di depan halaman toko di Indonesia.
“Posyandu ini kolaborasi dengan para principal yang memiliki segmentasi para balita. Misalnya periode Mei-Juli ini kerja samanya dengan Cussons dan melibatkan 10.000 balita, periode berikutnya dengan Zwitsal,” ujar Ame Dwi Pramesti.
Camat Alok Rudolf M Cherubim Newar menerima secara simbolis bantuan yang diserahkan perwakilan manajemen Alfamart.
“Pengentasan stunting adalah tanggung jawab bersama, kami berterima kasih pada stakeholder atas partisipasinya, termasuk Alfamart yang membangun bisnisnya di Kecamatan Alok ini,” katanya.
Baca juga: Sukseskan Program Cegah Stunting, BKKBN-Tribun Network Gaungkan Kampanye Cukup DuaTelur
Di Kecamatan Alok, lanjutnya, ada 350 anak yang menderita stunting.
Pihaknya melaksanakan penyuluhan secara intensif melalui posyandu serta melibatkan kader-kader puskesmas setempat.
Baca juga: Tekan Angka Pernikahan Dini, Cara Pemkab Sorong Turunkan Stunting
Menurut Rudolf, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak.
Stunting juga menjadi satu dari sejumlah penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibanding anak-anak seusianya. (*)
Bukan Gizi Buruk, Bupati Abdul Faris Umlati Sebut Ini Penyebab Stunting di Raja Ampat |
![]() |
---|
Ketua Pansus Otsus Papua Komarudin Watubun Minta Bupati Sorong Tunjukkan Aksi Riil Tangani Stunting |
![]() |
---|
Pemkab Raja Ampat Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting |
![]() |
---|
114 Nakes yang Baru Terima SK Bupati Sorong Diharapkan Bisa Berantas Stunting Bersama Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.