Kabar Papua

Dosen Uncen Minta Pemuda Papua Barat Daya Siapkan Diri Isi DOB

Dosen Universitas Cenderawasih Yustus Pondayar mengatakan, anak muda dan mahasiswa di Papua harus menyiapkan diri untuk bersaing lewat studi yang bena

Editor: Milna Sari
Tribun-Papua.com/Istimewa
Birokrat Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai mengatakan, semua instrumen dan kebijakan pembangunan di empat Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua harus memihak kepentingan dan nasib Orang Asli Papua (OAP) di seluruh sektor. 

TRIBUNSORONG.COM - Pemuda di Daerah Otonomi Baru (DOB) termasuk di Papua Barat Daya diminta menyiapkan diri untuk mengisi jabatan di pemerintahan.

Dosen Universitas Cenderawasih Yustus Pondayar mengatakan, anak muda dan mahasiswa di Papua harus menyiapkan diri untuk bersaing lewat studi yang benar, mengasah intelektulitas, dan keahlian untuk mengisi DOB.

“Contoh, kalau mau jadi kontraktor, maka kerjakan tugas dengan baik. Jangan kerja setengah-setengah, dan habiskan di Entrop (tempat hiburan malam), apa gunanya. Harus intropeksi diri. Jangan terbawa dengan semangat yang mengancurkan diri,” tegas Yustus saat tampil sebagai pemateri dalam seminar nasional bertajuk Grand Design Pembangunan Papua Pasca Pemekaran Menuju Papua Baru yang digelar oleh Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Papua, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Pererat Tali Silaturahmi Masyarakat Massenrempulu di Papua Barat Daya, HIKMA Gelar Jalan Santai

Sementara Birokrat Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai mengatakan, semua instrumen dan kebijakan pembangunan di empat Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua harus memihak kepentingan dan nasib Orang Asli Papua (OAP) di seluruh sektor.

Sebab tujuan pemekaran wilayah dan pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) sejatinya adalah kesejahteraan OAP.

“Jika tidak ya DOB gagal,” kata Aloysius.

“Dan kita hanya memancing kaum migran baru untuk datang dan menjajah kita. Bukannya rasis, tapi ini fakta hari ini.”

“DOB ini hadir untuk Orang Asli Papua. Karena itu, siapapun yang diberi kepercayaan oleh negara dan Tuhan saat ini, atur ini baik-baik. Jika tidak akan terjadi konflik sosial suatu saat,” sambungnya.

Baca juga: Wens Sompie Nakhodai Pengprov POBSI Papua Barat Daya, KONI PBD Tambah Satu Cabor

Dari sisi SDM, Aloysius mengakui hingga kini stigma terbelakang dan tidak mampu masih dilekatkan kepada penduduk OAP.

Hal ini berdampak pada proses rekruitmen di sejumlah BUMN yang ada di Papua, dimana presentasi pekerja OAP sangat sedikit dibandingkan non OAP.

Padahal, ia percaya, jika diberi ruang, OAP akan mampu bekerja untuk membangun negerinya.

“Dalam hal tender poryek atau pekerjaan di dinas-dinas pun harus ada keberpihakan kepada OAP. Proyek dengan anggaran di bawah Rp 2 Miliar harus diberikan kepada pengusaha OAP. Selama ini saya lakukan seperti itu. Kalau di atas itu, silahkan bersaing melalui lelang terbuka,” tegasnya.

Baca juga: Pimpin Pengprov PSTI Papua Barat Daya H Djalali Siap Lahirkan Atlet Berprestasi

Di sisi lain, Aloysius juga mengajak kaum muda dan mahasiswa Papua untuk meningkatkan kompetensi diri dan belajar berwirausaha dari masa dini.

Sebab hal ini rata-rata menjadi kelemahan umum yang ditemukan yang ikut menghambat pengembangan diri dan karir ke depan.

“Hari ini tidak berlaku ijazahmu tapi keterampilanmu, keahlianmu. Karena perkembangan dunia membutuhkan itu. Kalian bisa kalau kalian aktif berorganisasi secara benar,” ajak Aloysius.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved