Berdayakan Masyarakat Daerah Penyangga, BBKSDA dan Pemkab Raja Ampat Gelar Workshop
Kegiatan yang diselenggarakan Balai Besar KSDA Papua Barat ini untuk menuju hutan lestari masyarakat sejahtera.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Workshop Kolaborasi Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Penyangga Kawasan Konservasi di Kabupaten Raja Ampat (Kompak) membangun komitmen bersama lintas sektoral memberikan solusi, adaptasi dan kolaborasi.
Kegiatan yang diselenggarakan Balai Besar KSDA Papua Barat ini untuk menuju hutan lestari masyarakat sejahtera.
Baca juga: BBKSDA Papua Barat Bangun Kerjasama Pemda Raja Ampat Menjaga Hutan Lestari
Selain itu juga demi pembangunan daerah berkelanjutan yang mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di kabupaten Raja Ampat.
Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, menyampaikan pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga merupakan tanggungjawab bersama semua stakeholder.
Baca juga: BBKSDA Papua Barat Persiapkan KTH Raja Ampat Jaga Kelestarian Kawasan Hutan
"Selain itu pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga bergantung pada kolaborasi semua pihak yang berkepentingan pada kegiatan pemberdayaan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pada monitoring hingga evaluasi," ujar Orideko Burdam.
Disamping itu, Kepala BBKSDA Papua Barat, Johny Santoso, mengatakan untuk mensejahterakan masyarakat itu tanggungjawab para pihak.
Menurutnya pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat bersama instansi BUMN atau BUMD untuk melindungi masyarakat karena mereka mempunyai tanggungjawab sosial.
Baca juga: BBKSDA Tangkap Dua Pemburu Liar di Kawasan Cagar Alam Warkesi Raja Ampat
"Harapan kami dalam pelatihan tersebut, setiap program bisa terpadu sehingga hasilnya bisa maksimal. Kalaupun pelaksanaanya di tempat yang sama atau di kampung yang sama , tapi arsiran itu tidak menjatuhkan, lebih tepatnya lagi kalau setiap kampung punya kegiatan yang memberdayakan masyarakat," terangnya.
Dikatakannya wadah pelibatan para pihak dalam pemberdayaan masyarakat kampung, penyangga kawasan konservasi di kabupaten Raja Ampat.
Selain itu investasi hutan lestari masyarakat sejahtera dan pembangunan daerah berkelanjutan yang mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrim.
"Ada 81 kampung penyangga konservasi dan 12 kampung penyangga yang dibina Renstra 2019-2024 yang ada dalam 9 kawasan kampung penyangga Konservasi di Kabupaten Raja Ampat," jelasnya.
Sementara isu strategis utama, adalah belum optimalnya kuantitas pemberdayaan masyarakat kampung penyangga kawasan konservasi di kabupaten Raja Ampat oleh Balai Besar KSDA Papua Barat.
(Tribunsorong.com/Willem Oscar Makatita)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.