Pimpinan Ponpes Setubuhi Santri
Santriwati Ponpes di Sorong Jadi Korban Persetubuhan, Komnas Perlindungan Anak Bereaksi
Peristiwa tersebut semakin menambah daftar panjang kasus pencabulan dan persetubuhan anak di Papua Barat Daya.
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komnas Perlindungan Anak (KA) Papua Barat-Papua Barat Daya mendesak Polres Sorong agar mengusut tuntas persetubuhan tiga santri oleh pimpinan sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sorong.
Baca juga: UPDATE Setubuhi 3 Santri, Polres Sorong Resmi Tetapkan Pimpinan Pondok Pesantren Jadi Tersangka
Peristiwa tersebut semakin menambah daftar panjang kasus pencabulan dan persetubuhan anak di Papua Barat Daya.
"Aksi brutal yang dilakukan para predator seksual ini menjadi momok bagi anak," ujar Ketua Komnas PA Papua Barat-Papua Barat Daya Napoleon Fakdawer kepada TribunSorong.com, Sabtu (2/9/2023).
Ia menyayangkan, tindakan asusila itu justru terjadi di tempat yang notabene merupakan lembaga pendidikan.
Padahal seharusnya dijadikan tempat mendidik anak bangsa sehingga semakin berkualitas dan memiliki moral.
"Kejadian di ponpes di Kabupaten Sorong ini membuat keprihatinan bagi kita semua," katanya.
Baca juga: Kanwil Kementerian Agama Papua Barat Bongkar Status Ponpes yang 3 Santriwati Disetubuhi Pimpinan
Napoleon Fakdawer menegaskan, penegakan hukum harus segera dilakukan agar tidak ada pelaku-pelaku lainnya.
Menurutnya, keluarga harus menjadi garda terdepan dalam menjaga anak-anak sehingga bisa tumbuh menjadi pilar masa depan.
Baca juga: Pimpinan Ponpes di Sorong Setubuhi 3 Santriwati, Kapolres Sorong Minta Korban Melapor
Ia menyatakan, tiga laporan dari korban harusnya menjadi pintu masuk bagi Polres Sorong agar mendalami lebih jauh akar persoalan.
"Kami yakin kasus ini korbannya banyak dan polisi harus bisa membongkar sampai tuntas," ucap Napoleon Fakdawer. (tribunsorong.com/safwan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.