HIV AIDS di Papua Barat Daya
Orientasi Relawan HIV/AIDS Papua Barat Daya, Perluas Jangkauan Edukasi ke Masyarakat
Para peserta merupakan masyarakat umum, ASN, serta TNI-Polri yang berdomisili di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Penulis: Ilma De Sabrini | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dalam rangka menekan angka HIV dan AIDS di Papua Barat Daya, Siklus Indonesia bermitra dengan Yayasan Tifa Mandiri (Yatima) menggelar Orientasi Relawan HIV/AIDS Papua Barat Daya.
Para peserta merupakan masyarakat umum, ASN, serta TNI-Polri yang berdomisili di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Baca juga: Inovasi Baru Penanganan HIV/AIDS Kota Sorong, Bisa Cek Status Melalui Skrining Mandiri
Acara di Hotel Vega, Kota Sorong tersebut dibuka Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana Papua Barat Daya Korlina Haumahu, Rabu (13/9/2023).
"Kami menyambut baik kegiatan ini karena pemerintah terbantu dalam mengedukasi masyarakat mengenai HIV-AIDS. Penanganan HIV-AIDS tidak bisa hanya ditangani oleh dinas kesehatan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Penasihat Yatima Yanwarpopor berharap, para relawan dapat menjangkau lebih luas masyarakat di Papua Barat Daya dalam penanganan dan pencegahan HIV-AIDS.
Hal senada juga diungkapkan oleh Senior Program Manager Siklus Indonesia Budi Eko Siswoyo.
Baca juga: Buka Lokakarya Juknis Integrasi Aids, Tuberkulosis, dan Malaria, Edison Siagian: Ini Penting
Menurutnya, dalam penanganan HIV-AIDS ini diperlukan kerja sama dari semua stakeholder.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan program-program yang baik buat penanganan HIV-AIDS.
“Keterlibatan pemerintah dan masyarakat itu sangat penting. Dari sisi konten semua paham peran masing-masing, setelah itu dapat meningkatkan program lebih lanjut,” kata Budi Eko Siswoyo.
Baca juga: Hubungan Sesama Jenis Antar Lelaki Dongkrak Kasus HIV di Kota Sorong
Menurutnya, kegiatan juga bertujuan meningkatkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu diharapkan dapat mendorong pengembangan layanan pasien dalam pengawasan (PDP) yang dari semula belum dapat melayani tes HIV, kemudian berkembang menjadi dapat melayani tes HIV. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.