Sinergisitas Pemkab Raja Ampat dan BPJS Ketenagakerjaan Jaga Tenaga Kerja Sektor Konstruksi
Pemerintah Raja Ampat bersama BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi dan monitoring kepesertaan BPJS ketenagakerjaan sektor jasa konstruksi.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Pemerintah Kabupaten Raja Ampat bersama BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi dan monitoring kepesertaan BPJS ketenagakerjaan sektor jasa konstruksi di Kabupaten Raja Ampat.
Kegiatan yang melibatkan vendor atau pihak ketiga itu dilakukan di aula Wayag kantor Bupati Raja Ampat, Rabu (20/9/2023).
Bupati Raja Ampat melalui Asisten II Setda Raja Ampat, Wahab Sangadji dalam arahannya menyampaikan sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Raja Ampat tentang pentingnya program BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya menekankan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan merupakan program yang sangat bermanfaat bagi para pekerja, baik pekerja formal maupun informal," ujar Wahab Sangadji.
Baca juga: Pedagang Mbilimkayam Datangi DPRK Raja Ampat, Disperindag Sebut Tak Ada Instruksikan Pengosongan
Dikatakannya, program ini memberikan perlindungan sosial kepada pekerja dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan pensiun.
Ia mengimbau kepada para pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Raja Ampat untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan.
Menurutnya, ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan kewajiban pengusaha untuk memberikan perlindungan sosial kepada pekerjanya.
Ia berharap agar BPJS Ketenagakerjaan terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang program-programnya kepada para pengusaha dan pekerja di Kabupaten Raja Ampat.
Erlangga Priadi Jabantara, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Waisai mengatakan sepanjang ini baru ada satu kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konstruksi di kabupaten Raja Ampat.
Menurutnya yang bersangkutan langsung mendapat penanganan dan respon cepat BPJS Ketenagakerjaan di Waisai Raja Ampat.
Baca juga: Aplikasi "Simandor" Harapan Pembangunan Berkualitas Pengadaan Barang dan Jasa di Raja Ampat
"Ini sangat bagus dari penyelenggara proyek sudah melaksanakan K3 terkait keselamatan kerja pekerja di proyek yang dikerjakan," tandas Erlangga.
Untuk kasus jasa konstruksi ini dilaporkan dari pekerja gereja di kampung Selpele, terdapat salah seorang pekerja yang jatuh dari bangunan atas yang menyebabkan kakinya patah sehingga tumit kakinya retak.
"Yang bersangkutan telah mendapat penanganan dari RSUD dan syukur sudah pulang untuk melakukan perawatan jalan dan tagihan sudah dilakukan, jadi kemarin itu tagihan operasi untuk tenaga kerja sekitar ada 30 juta itu semua sudah tercover oleh BPJS tenaga kerja," terangnya.
Dikatakannya, terkait penyelenggara proyek di Raja Ampat di mana masih ada beberapa penyelenggara proyek yang belum melaporkan seluruh pekerja proyeknya.
"Dalam arti pada saat pendaftaran proyek dia mendaftarkan ataupun melampirkan hanya 5 tenaga kerja padahal di pekerja proyek itu bisa sampai 50 atau 60 orang, ini yang harus diperhatikan," terang Erlangga Priadi. (Tribun Sorong.com/Willem Oscar Makatita)
Pemkab Raja Ampat Sepakati Kajian Rencana Spasial Pariwisata Berkelanjutan |
![]() |
---|
Dosen Ekowisata Unipa Dorong Pemkab Raja Ampat Jadikan Pariwisata Sektor Unggulan |
![]() |
---|
Pemkab Raja Ampat Teken Kerja Sama Penanganan Hukum Bidang Datun dengan Kejari Sorong |
![]() |
---|
Berdayakan Masyarakat Daerah Penyangga, BBKSDA dan Pemkab Raja Ampat Gelar Workshop |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.