Geopark Danau Toba Dapat Peringatan Kartu Kuning dari UNESCO, Jadi Perhatian Raja Ampat

Hal ini lantaran pengelolaannya dinilai tidak maksimal dalam melakukan pengembangan kawasan wisata yang memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA
Selubung papan nama Selamat datang di Geopark Raja Ampat, berada di Pelabuhan Waisai. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI- Danau Toba mendapat kartu kuning alias peringatan dari UNESCO. Artinya status Danau Toba di Sumatera Utara sebagai Global Geopark terancam dicabut. 

Olehnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menanggapi hal itu. 

Sandi menyebut kartu kuning ini menjadi bel pengingat untuk semua termasuk Geopark Raja Ampat dan Geopark lain di Indonesia yang baru saja menerima sertifikat dari UNESCO di Maroko belum lama ini.

Baca juga: Gua Wawiyai Situs Warisan Geologi Spot Wisata Menarik di Raja Ampat

Baca juga: Target 70 Persen MCP 2023, Pemkab Raja Ampat Tertibkan Aset hingga Pajak dan Retribusi Daerah

Hal ini lantaran pengelolaannya dinilai tidak maksimal dalam melakukan pengembangan kawasan wisata yang memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Padahal dana triliunan sudah dikucurkan untuk pengembangan wisata di kawasan Danau Toba. 

Baca juga: Pemuda Raja Ampat Minta KNPI Kabupaten Raja Ampat Tidak Melihat Perbedaan & Mengayomi Pemuda

Wakil Ketua I DPRK Raja Ampat, Reynold Bula, mengatakan persoalan Danau Toba jangan sampai terjadi hal yang sama pada Geopark Raja Ampat.

20231004_Reynold Bula
Wakil Ketua I DPRK Raja Ampat, Reynold Bula.

Namun sebelumnya ia pun menyampaikan selamat buat Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Raja Ampat atas ditetapkannya Raja Ampat sebagai UNESCO Global Geopark.

Dikatakan persoalan Geopark Kaldera Danau Toba merupakan peringatan dari UNESCO. Kedepannya pemerintah Raja Ampat harus melakukan perbaikan terhadap pengelolaan wisata.

Baca juga: Kadis Pertanian Raja Ampat Sebut Kesulitan Mengukur Parameter Potensi Sagu sebagai Pangan Lokal

"Ini sebagai pelajaran juga buat pemerintah Papua Barat Daya dalam hal ini Pemda Raja Ampat, terutama dalam pengelolaan Geopark Raja Ampat," ujar Reynold, Rabu (4/10/2023).

Ia juga berharap seluruh komponen masyarakat Raja Ampat harus memberikan suport bersama pemerintah daerah untuk mengelola Geopark Raja Ampat dengan baik.

Baca juga: Sandang Status UNESCO Global Geopark, Pemkab Raja Ampat Gencar Perbaiki Fasilitas Wisata

"Harus ada suport dari seluruh komponen masyarakat kepada pemerintah dalam hal pengelolaan," terang Politisi senior partai Golkar.

Reynold Bula minta agar ada komunikasi antara Pemprov Papua Barat Daya dengan Pemda Raja Ampat sekaligus berkolaborasi mengembangkan Geopark Raja Ampat.

Baca juga: Oktober Ini Pemkab Raja Ampat Gelar 3 Festival Sekaligus, Ini Daftarnya

Baca juga: Mengenal Batu Kelamin di Raja Ampat, Selain Destinasi Wisata juga Termasuk Situs Warisan Geologi

Ia juga mengingatkan agar Pemprov Papua Barat Daya dan Pemda Raja Ampat untuk menghindari label status situs Geopark bermasalah, sama seperti yang terjadi di negara lain.

"Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat harus bersinergi dengan kementrian terkait untuk memulai pengembangan terhadap Geopark Raja Ampat," tegasnya.

Ia pun menekankan bahwa terkait pengembangan Geopark Raja Ampat harus terintegrasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. (TribunSorong.com/Willem Oscar Makatita)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved