AHLF 2023

AHLF 2023 Berakhir, Rumuskan 10 Rekomendasi untuk Penyandang Disabilitas di ASEAN

Rekomendasi tersebut dibacakan Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) Eka Pratama sebelum penutupan forum pada Rabu 11 Oktober 2023.

Editor: Jariyanto
HUMAS KEMENSOS
Menteri Sosial Tri Rismaharini membagikan cendera mata replika tongkonan kepada para panelis Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pascatahun 2025. 

Inklusif disabilitas

Menteri Sosial Tri Rismaharini pada pidato penutupan mengatakan, inklusif disabilitas merupakan suatu pendekatan, cara pandang yang perlu menjadi arus utama di semua sektor, antara lain pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, politik-keamanan, perdagangan dan investasi.

“Pembangunan inklusif disabilitas memerlukan kolaborasi dan tidak bekerja secara terpisah. Pemerintah, swasta dan organisasi penyandang disabilitas harus bersinergi dan bekerja sama,” ucap Menteri Tri Rismaharini.

Baca juga: Dibantu Polisi, Rumah Disabilitas di Kabupaten Sorong Selesai Dibedah

Menteri Sosial juga menekankan perlunya memperkuat ketersediaan data disabilitas, sehingga bisa membuat kebijakan dan intervensi yang tepat.

Selain itu Mensos juga menekankan, berwirausaha serta memajukan teknologi dan inovasi merupakan salah satu upaya nyata dalam memberdayakan penyandang disabilitas dan meningkatkan kemandirian mereka.

Tidak kalah penting, Mensos menekankan agar semua pihak harus bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat agar masyarakat tidak melihat disabilitas sebagai sebuah aib.

"Agar masyarakat tidak melihat disabilitas sebagai sesuatu yang tidak berdaya dan menjadi beban. Agar masyarakat dapat melihat bahwa penyandang disabilitas juga dapat berkontribusi dan berperan penting dalam masyarakat,” kata Tri Rismaharini.

Baca juga: Respons Mensos Tri Rismaharini Atas Permintaan Khusus Delegasi Amerika Serikat dalam AHLF 2023

Sementara itu Tendi Gunawan dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Jakarta mengatakan, saat ini masih terdapat diskriminasi pekerjaan terhadap penyandang disabilitas.

Padahal jika diberi kesempatan penyandang disabilitas juga mempunyai kemampuan yang sama.

AStaf Khusus Presiden RI Angkie Yudistiamengatakan, semua penyandang disabilitas bisa hidup mandiri.

“Tinggal semua pihak bersama-sama memberikan kesempatan dan kepercayaan terhadap penyandang disabilitas untuk berkarya,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul ASEAN Menghasilkan “Rekomendasi Makassar” untuk Penyandang Disabilitas

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved