AHLF 2023

Delegasi ASEAN Diajak ke Sentra Wirajaya, Tempat Pengembangan Teknologi Alat Bantu Disabilitas

Ia mengajak roombongan melihat sentra pengembangan teknologi alat bantu disabilitas.

Editor: Jariyanto
TRIBUN TIMUR
Mensos Tri Rismaharini bersama delegasi The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 mengunjungi Sentra Wirajaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/10/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, MAKASSAR - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengajak delegasi The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 ke Sentra Wirajaya, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/10/2023).

Ia mengajak roombongan melihat sentra pengembangan teknologi alat bantu disabilitas.

Baca juga: Tiga Pilar ASEAN Jadi Acuan Inklusivitas Penyandang Disabilitas

Mulai dari kursi yang dimodifikasi khusus bagi disabilitas yang bisa digunakan buat baring serta berdiri.

"Ini bisa membantu disabilitas kalau mau mengambil benda di tempat tinggi, bisa ini digunakan," kata Mensos Tri Rismaharini.

Selain itu, ada juga motor tiga roda yang dimodifikasi untuk penyandang disabilitas sekaligus bisa buat jualan.

Alat berikutnya ada tongkat penuntun adaptif (TPA) bagi disabilitas tunanetra.

TPA dilengkapi fitur-fitur yang mampu mendukung aktivitas para penyandang disabilitas sensorik netra.

Seperti mengeluarkan peringatan suara ketika menangkap suatu objek di depannya. 

Baca juga: Mensos Risma Sebut Delegasi AHLF Satu Suara Disabilitas Berhak Dapat Kualitas Hidup Layak

Kemudian mampu mendeteksi jarak yang ada di depan tongkat.

"Tongkat ini juga bisa mendeteksi air atau genangan air, mendeteksi asap serta api," kata Mensos Tri Rismaharini.

Kemudian ada gelang Gruwi untuk penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.

Gruwi memiliki fitur tombol panik dengan alarm darurat serta sensor suara dengan pengaturan level tangkapan dan jarak.

Gelang Grita untuk penyandang disabilitas intelektual dilengkapi dengan fitur unggulan seperti sensor denyut nadi dengan alarm.

Jika melebihi batas wajar, lampu indikator darurat untuk perhatian sekitar.

Lalu delapan level sensitivitas denyut nadi yang dapat diatur.

Baca juga: The ASEAN High Level Forum 2023 Digelar di Makassar, Perkuat Pembangunan Inklusif Disabilitas

Gelang ini juga  terkoneksi ponsel untuk mengirim koordinat GPS dan data realtime.

Mensos juga meninjau sentra kerajinan tangan.

Penyandang disabilitas berkarya dengan menjahit.

Kemudian ada juga yang mahir membuat kain tenun.

Baca juga: Alfamart Perbanyak Rekrut Karyawan Penyandang Disabilitas, Total 973 Orang Ada Satu di Papua

Tak ketinggalan, ada botol tumblr yang juga dihasilkan penyandang disabilitas.

Diketahui, Sentra Wirajaya  merupakan pusat pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas.

Mereka dibekali pendidikan dan keterampilan untuk mampu berwirausaha.

Baca juga: Ada 7 Peserta Disabilitas dalam Pelatihan Batch III BPVP Sorong, Dibagi 4 Program

Contohnya, dilatih dalam keahlian terkait, menjahit, memasak, kemampuan service alat elektronik dan masih banyak lagi.

"Ini merupakan contoh nyata bagaimana kami melaksanakan program pelatihan kewirausahaan untuk berbagai segmen penyandang disabilitas," kata Tri Rismaharini.

"Program  membuahkan hasil luar biasa dalam berbagai aspek, antara lain seni, alat bantu, dan perekonomian," sambungnya.

Hadirnya Wirajaya Center dinilai bisa membuka lapangan pekerjaan sekaligus memberikan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas.

Guna mendukung program kewirausahaan ini, bantuan keuangan diberikan kepada penyandang disabilitas. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mensos Ajak Delegasi ASEAN Tinjau Alat Bantu Disabilitas di Sentra Wirajaya

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved