Gerakan Papeda di Sorong Punya Dampak ke Mama Papua, DPD RI Minta Pemerintah Lakukan Kajian
Gerakan Papua Penuh Damai atau Papeda yang digagas Kanwil Kementrian Agama Papua Barat di Pasar Modern Rufei, Kota Sorong, disambut positif.
Menurutnya, spirit toleransi yang hidup di Papua Barat dan Papua Barat Daya salah satunya yakni dari Otonomi Khusus Papua.
"Agama dan kultur menjadi spirit agar menjaga toleransi, dan diseimbangkan dengan gerakan masyarakat," katanya.
Lanjutnya, antara kelompok agama dan kultur harus ikut memberi sumbangsih kepada ekonomi masyarakat lokal.
Oleh karena itu, langkah yang dibangun di masyarakat yakni gerakan kolektif agar memberdayakan orang asli Papua.
"Semua yang datang ke Tanah Papua harus punya kepedulian agar ikut membantu orang asli di Bumi Cenderawasih," tuturnya.
Luksen memprediksi, ke depan seluruh ASN Kementrian Agama di Papua Barat dan Papua Barat Daya menjadi contoh dalam meningkatkan ekonomi warga lokal.
Selain itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan George Yarangga menyambut baik gerakan Papeda yang diinisiasi oleh Kementrian Agama.
"Kita mendorong agar seluruh masyarakat bisa ikut mencintai produk lokal dan menjaga ekosistem alam," jelasnya.
Ia berharap, gerakan Papeda ini kelak bisa ikut meningkatkan ekonomi masyarakat lokal di Sorong, Papua Barat Daya.
Ke depan, produk lokal dari Mama-mama Papua dikemas lebih menarik, sehingga bisa dipasarkan ke industri perhotelan.(tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.