Bocah Asal Misool Tak Punya Anus, Komnas Anak Soroti Fasilitas Kesehatan di Geopart Raja Ampat

Komnas PA Papua Barat-Papua Barat Daya merasa prihatin dengan bocah OM (3) asal Raja Ampat yang tak memiliki anus, keluarga terkendala biaya operasi.

|
Penulis: Safwan | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Isak tangis mama Alvonsina Drimlol (27) sontak memecah keheningan di depan pelataran Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (23/10/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komnas Perlindungan Anak (PA) Papua Barat-Papua Barat Daya merasa prihatin dengan bocah OM (3) asal Raja Ampat yang tak memiliki anus dan keluarga terkendala biaya operasi.

Diketahui, orang tua bocah OM asal Misool Raja Ampat, selama tiga tahun berjuang mencari bantuan agar sang anak dioperasi.

Meski begitu, boca OM pun mendapat bantuan dari Syafrudin Sabonama dan Abdullah Gazam di Kota Sorong.

Hal tersebut dijelaskan Ketua Komnas PA Papua Barat-Papua Barat Daya, Napoleon Fakdawer, Selasa (24/10/2023).

"Raja Ampat yang kini dinobatkan sebagai Geopark Dunia harusnya dilengkapi dengan fasilitas dasar termasuk kesehatan," ujar Napoleon kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Pilu Balita Asal Raja Ampat Tak Punya Anus, Abdullah Gazam: Kita Tak Bisa Duduk Manis Tunggu Rakyat

Pasalnya, jika berbicara terkait Geopark Dunia, harusnya dimulai dengan pelayanan dasar lengkap kepada masayarakat kecil.

Kejadian yang menimpa bocah OM menjadi cambuk bagi semua pihak, karena anak tersebut dilahirkan dari rahim NKRI dan harus bisa mendapatkan akses sama.

"Kami harap langkah yang ditempuh Gazam dan Sabonama harus jadi contoh bagi setiap pejabat di Tanah Papua," katanya.

Isak tangis mama Alvonsina Drimlol (27) sontak memecah keheningan di depan pelataran Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (23/10/2023).
Isak tangis mama Alvonsina Drimlol (27) sontak memecah keheningan di depan pelataran Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (23/10/2023). (TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI)

Pengabdian terhadap masyarakat kecil (kemanusiaan) harus ditaruh di atas segala kepentingan pemerintah di Tanah Papua.

Menurutnya, OM merupakan anak Papua yang lahir di Bumi Cenderawasih dan harus diperhatikan oleh seluruh pihak.

Napoleon berharap, persoalan ini harus ditindaklanjuti oleh pemerintah Raja Ampat, dan jangan lambat dalam menjemput setiap laporan masyarakat kecil.

Baca juga: 3 Tahun Anak Hidup Tanpa Anus, Isak Tangis Bahagia Mama asal Raja Ampat Pecah di Sorong

Tangis Haru

Sebelumnya, isak tangis mama Alvonsina Drimlol (27) sontak memecah keheningan di depan pelataran Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Air mata wanita asal Misool, Raja Ampat itu tak terbendung kala mendengar sang buah hati OM (3) mendapat bantuan operasi dubur (anus) dari pemerintah.

Sejak lahir, bocah keturunan Misool, Raja Ampat dan Inanwatan, Sorong Selatan itu tidak memiliki lubang dubur.

Meski begitu, Alvonsina tetap tegar dan berusaha menggalang bantuan hingga ke pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

Selama tiga tahun berjuang demi kesembuhan OM, pihaknya tak kunjung mendapat perhatian oleh balik pemerintah di Kabupaten Raja Ampat.

"Selama tiga tahun anak OM tidak bisa dioperasi karena terkendala biaya," ujar Alvonsina kepada awak media di Kantor Wali Kota Sorong, Senin (23/10/2023).

Akhirnya, pencernaan OM hanya mengeluarkan kotoran lewat lubang di bagian perut yang dioperasi oleh dokter.

Sebelumnya, Obet Magari sempat dilayani di Puskesmas Misool, hanya saja tak lanjut dengan alasan fasilitas tidak lengkap.

"Kita sudah upaya mencari akses bantuan hingga ke pemerintah Raja Ampat, namun hingga kini tak ada jawaban," katanya.

Meski begitu, Alvonsina Drimlol dan keluarga tak menyerah berjuang mencari bantuan demi kesembuhan sang buah hati.

Hari demi hari, berat badan OM tak kunjung naik lantaran pencernaannya tidak seperti anak-anak lain sebayanya.

Setiap konsumsi makanan, semuanya tidak diproses baik sehingga langsung keluar lewat lubang di perut OM.

"Karena tidak dapat bantuan di Raja Ampat, keluarga memutuskan agar lanjut ke Sorong demi kesembuhan OM," ucapnya.

Sembari bercucuran air mata, perjuangan selama tiga tahun demi kesembuhan OM pun dijawab boleh Tuhan.

Keluarga beserta OM akhirnya dipertemukan dengan Syafrudin Sabonama dan Abdullah Gazam di Kota Sorong.

"Kami hari ini betul-betul mendapat berkat Tuhan, karena bantuan mereka anak kami OM akan dirujuk ke Makassar agar menjalani operasi anus," katanya.

Selama tiga tahun berjuang di Raja Ampat, OM akhirnya ditolong lewat Gazam, Sabonama dan Dinas Kesehatan Sorong.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved