Pembacokan di Kota Sorong
Caleg PKB Jadi Korban Pembacokan, Ketua DPW Ungkap Sosok Baik Alvian Mambrasar, Tuntut Usut Tuntas
Ketua DPW PKB PBD Abdulah Gazam mengatakan bahwa korban meninggal adalah satu di antara lainya anggota Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tambrauw.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM,SORONG - Pada Kamis (16/11/2023) malam, terjadi insiden berdarah di lampu merah Kilometer 10, Distrik Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSorong.com, peristiwa pembacokan terjadi pukul 20.15 WIT.
Peristiwa pembacokan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dalam kejadian itu.
Mengenai hal itu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Papua Barat Daya Abdulah Gazam mengatakan bahwa korban meninggal adalah satu di antara lainya anggota Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tambrauw.
Baca juga: Permintaan Tak Terwujud, Keluarga Korban Pembacokan Sadis di KM 10 Sorong Bakar Ban
Korban meninggal akibat pembacokan tersebut adalah Sekertaris Dewan Tanfis DPC PKB Kabupaten Tambrauw Alvian Mambrasar yang secara tragis mengundang duka cita keluarga, sahabat maupun rekan-rekannya.
Gazam juga mengungkapkan bahwa korban yang meninggal akibat pembacokan sudah terdaftar sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) pada pemilihan calon anggota DPRD di KPU Kabupaten Tambrauw pada 14 Februari 2024 mendatang.
Korban tersebut Kata gazam maju celeg sebagai nomor urut 2.
Terkait dengan kejadian tersebut, kata gazam, dia pribadi dan secara Kelembagaan partai merasa sangat kehilangan satu diantara kader terbaiknya.
"Karena yang bersangkutan selama bergabung di PKB yang kami seluruh pengurus pahami yang bersangkutan sangat baik, dan selama bergaul itu tidak pernah ada permasalahan yang terjadi dalam pergaulannya, tutur katanya selalu sopan dan ramah, sehingga kami terkadang internal partai itu menyebut yang bersangkutan itu biak jawa karena kesantunannya, kesopananya yang kami tau seperti itu," ujarnya
Olehnya itu, pria yang disapa A.G itu bersama pengurusnya mengutuk keras kebiadaban yang di lakukan oleh oknum pelaku.
Baca juga: Kericuhan Pasca Pembacokan KM 10, Polisi Terjunkan 100 Personel Amankan Keadaan
Diharapkan dalam kesempatan itu, agar kejadian yang memakan korban hingga meninggal dunia, kata Gazam, jangan dianggap main-main dan di ungkap tuntas secara terbuka dan secara transparan.
Gazam juga meminta bahwa dalam kejadian itu bukan pihaknya (PKB) saja yang mengetahui, bukan saja dari pihak korban mengetahui secara detail tetapi dibuka secara publik.
"Sehingga tidak tidak menimbulkan berita hoaks selebaran ke mana-mana yang membuat publik menjadi ketakutan,"ujarnya.
Baca juga: Keluarga Korban Pembacokan KM 10 Palang Jalan, Begini Penjelasan Polisi
Olehnya itu, Gazam menyampaikan bahwa ia percaya kepada pihak kepolisian sebagai lembaga yang berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut hingga terungkap.
Gazam juga berpesan kepada pihak kepolisian dalam menangani masalah agar kiranya cepat merespon.
Sebagai informasi Korban sempat dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat atau UGD Sele Be Solu Sorong, Papua Barat Daya.
Setibanya di UGD Sele Be Solu Sorong, petugas sempat melakukan penanganan medis awal ke korban.
Namun ternyata korban telah tewas di perjalanan.(tribunsorong.com/aldytamnge).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.