Pembacokan di Kota Sorong
60 Mahasiswa Raja Ampat Merasa Terancam, Pangdam Kasuari Diminta Beri Sanksi Oknum
Mahasiswa Raja Ampat meminta Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ilyas Alamsyah menindak tegas pelaku penyebar laporan terkait pembacokan sadis di KM 10.
Penulis: Safwan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Mahasiswa Raja Ampat meminta Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ilyas Alamsyah menindak tegas pelaku penyebar laporan terkait pembacokan sadis di Kilometer (KM) 10, Kota Sorong.
Diketahui, laporan singkat terkait kronologi pembacokan di KM 10 Kota Sorong ditujukan ke Dantim Intel Korem 181/PVT beredar di WhatsApp pascakejadian.
Pesan itu menyebut, pelaku pembacokan bernama Dima Mansen, Suku Kaimana dan beralamat tinggal di Jalan Malibela Asrama Raja Ampat, Sorong, Papua Barat Daya.
Baca juga: Pesan WhatsApp Viral, Keluarga Korban Pembacokan Salah Serang Asrama Raja Ampat di Sorong
Diduga, laporan menjadi pemicu kemarahan keluarga korban dan kembali menyerang dan nyaris membakar gedung asrama sekitar pukul 20.30 WIT, Jumat (17/11/2023).
Seorang mahasiswa Raja Ampat yang tak mau disebutkan namanya, meminta Pangdam harus memberi sanksi ke oknum penyebar pesan demi keselamatan para mahasiswa.
Dia mengatakan, dugaan kuat pemicu serangan oleh keluarga korban pembacokan KM 10 di Asrama Mahasiswa Raja Ampat gegara laporan yang beredar di WhatsApp Group, Minggu (19/11/2023).
Mahasiswa tersebut juga menegaskan, pelaku pembacokan bernama Dima Mansen bukan merupakan penghuni Asrama Raja Ampat di Kota Sorong.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar Pangdam turun tangan mengatasi persoalan ini dan pelaku penyebar pesan harus diadili.
Saksi mata penyerangan Asrama Raja Ampat yang juga tak mau disebutkan namanya menceritakan, sebelum insiden terjadi, dirinya duduk di sekitar lokasi kejadian.
Sekira pukul 20.00 WIT, sejumlah orang mulai berdatangan di sekitar lokasi dan menanyakan terkait penghuni asrama.
Melihat si penanya membawa alat tajam dan berbicara dengan nada tinggi, saksi itu beserta seorang temannya langsung masuk ke rumah warga mencari perlindungan.
Baca juga: Buntut Kasus Asusila di Ponpes, Puluhan Santri Pilih Tinggalkan Asrama
Tak lama kemudian, massa sekitar lebih dari 10 orang langsung bergegas ke dalam lingkungan Asrama Mahasiswa Raja Ampat.
Massa kemudian sempat mengancam tiga penghuni asrama dengan ingin memotong mereka di lokasi kejadian.
Selang beberapa menit, massa mulai brutal dan merusak kaca hingga hendak membakar sebuah ruangan di Asrama Mahasiswa Raja Ampat.
Melihat kejadian itu mahasiswa yang tinggal di Asrama Mahasiswa Raja Ampat pun takut dan akhirnya memilih menyelamatkan diri.
Baca juga: Keluarga Korban Pembacokan Sadis Arak Jenazah ke Kantor Gubernur, Minta Polisi soal Ini

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.