Perundungan Siswi di Kota Sorong
1 Siswa Dikeluarkan dari Sekolah Gegara Diduga Jadi Otak Bullying di Sorong, 5 Anak Kena Skors
Seorang pelaku bullying yang duduk di bangku MTs di Kota Sorong, Papua Barat Daya, dikeluarkan oleh pihak sekolah.
Penulis: Safwan | Editor: Ilma De Sabrini
"Kok gampang sekali pihak sekolah buat sanksi skorsing lima hari dan bina anak, sementara anak kami kena bullying hingga depresi lalu meninggal," ujarnya.
Baca juga: 92 Siswa dan Guru Asal Maybrat Ikut Belajar Metode Gasing Gelombang 2 di Sorong
Ia mempertanyakan pihak sekolah, mengapa saat korban bullying masih sehat tidak dirangkul dan mengambil langkah sejak dini.
Mariana menduga tindakan perundungan ini justru pihak sekolah turut melindungi pelaku yang merundung korban.
"Hasil pemeriksaan di RSUD Sele Be Solu Sorong menunjukkan korban tidak ada penyakit dan dia murni depresi," katanya.
Karen Kanaya Paays dikabarkan sempat masuk keluar RSUD Sele Be Solu sejak 17 Agustus 2023 hingga korban alami koma.
Baca juga: Imbas Tawuran di Kamal Muara, Krimonolog Usul Tutup 3 Tahun Sekolah yang Pelajarnya Sering Tawuran
Berdasarkan informasi yang didapat oleh keluarga, pelaku merendahkan korban terkait kondisi ekonomi, jelek, dan lainnya.
"Korban sempat tulis di dalam handphone seperti bahwa dirinya di-bully, direndahkan, hingga diremehkan oleh teman dan korban sebut nama mereka," ujarnya.
Mariana mengatakan setiap korban ada masalah di kelas, Karen Kanaya Paay selalu menjadi anak yang disalahkan.
Diduga, aksi bullying yang dialami Karen Kanaya Paays dilakukan lebih dari sekali, sebab membuat korban depresi.
Atas perilaku itu, keluarga berharap ada keadilan kepada korban bullying dan berharap pelaku dikeluarkan dari sekolah.
Baca juga: Polresta Sorong Kota Lidik Kasus Bentrok 2 Kelompok Pemuda, Cari Saksi di TKP
Kronologi Awal
Aksi perundungan (bullying) melibatkan pelajar MTs terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya, viral di media sosial.
Berdasarkan informasi TribunSorong.com, aksi perundingan terhadap Karen Kanaya Paays terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Walhasil, bocah 13 tahun itu diduga mengalami depresi berat dan harus menjalani pengobatan di RSUD Sele Be Solu Sorong, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Antar Pemuda di Sorong, 4 Pemuda Dikeroyok
Kejadian itu viral dan diunggah ke media sosial Facebook atas nama @Tasya Claviaa dan sontak mendapat banjir komentar dari warganet yang melihat postingan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.