Kabar Jayapura
928 Transmigran Mengungsi Akibat Konflik di Distrik Namblong Jayapura, 8 Bangunan Terbakar
Telah terjadi konflik di Besum, Jayapura, Papua, imbasnya sebanyak 928 transmigran yang berada di wilayah dan sekitar area konflik mengungsi
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Diketahui, telah terjadi konflik di Besum, Jayapura, Papua, imbasnya sebanyak 928 transmigran yang berada di wilayah dan sekitar area konflik mengungsi.
Para transmigran itu mengungsi ke sejumlah titik yakni di Kampung Benyom Jaya 1, Kampung Nimbongkrang, dan Kampung Benyom Jaya 2.
Mereka memilih mengungsi setelah konflik pecah di Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Senin (1/1/2024).
Baca juga: Kericuhan di Distrik Namblong, 8 Bangunan Dibakar Massa, 501 Warga Karya Bumi Besum Mengungsi
Konflik bermula saat sekelompok orang diduga mabuk mengeroyok seorang anggota Babinsa.
Perlawanan yang diberikan Sertu AD menyebabkan DB, salah satu pelaku pengeroyokan tewas akibat luka senjata tajam.
Babinsa tersebut mempertahankan diri dengan senjata tajam.
Baca juga: Anies Soal Konflik HAM di Papua: Masalahnya Ketidakadilan, Prabowo Bilang Ada Faktor Lain
Tak terima dengan kematian satu warga itu, sekelompok orang mengamuk dan membakar delapan bangunan di Distrik Namblong, Senin (1/1/2024).
“Akibat dari kasus yang membuat korban meninggal dunia, berujung pada pembakaran dan perusakan terhadap puluhan rumah dan kendaraan, maka ada sekitar 928 warga yang mengungsi,” jelas Kapolsek Nimbokrang Ipda Thomas M.
Koimera dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/1/2024).
Thomas menjelaskan, dirinya bersama Kementerian Sosial RI mendata warga yang mengungsi.
Data itu akan menjadi dasar penyaluran bantuan.
“Kami mengawal langsung pendataan, sehingga selama pendataan warga yang mengungsi dapat berjalan dengan aman,” tuturnya.
Baca juga: Kasus Provokasi Konflik Israel Palestina Ditangani Polda Sumut, Tersangka Diancam Pasal Berlapis
Thomas mengatakan, ada titik pengungsian yang berada di Kampung Karya Bumi Besum. Jumlah pengungsi di tiga titik tersebut mencapai 928 warga.
Wakil Sementara (WS) Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan mengatakan, peristiwa itu terjadi saat anggota mereka yang merupakan Babinsa dalam perjalan pulang ke rumahnya.
"Namun di jalan, ia dihadang dan dianiaya oleh sekelompok orang yang dipengaruhi minuman keras," ujarnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.