Kabar Raja Ampat
Program TEKAD Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Kampung di Raja Ampat
TEKAD 2020-2025 di Kabupaten Raja Ampat merupakan program pemerintah pusat melalui Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORING.COM, WAISAI - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) 2020-2025 di Kabupaten Raja Ampat merupakan program pemerintah pusat melalui Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
“Di Raja Ampat ada empat distrik dan 19 kampung yang terakomodir dalam program TEKAD,” ujar Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Raja Ampat, Abner Sanoy di Waisai.
Baca juga: Kemenparekraf Bantu Modal Usaha bagi Pelaku UMKM di Kota Sorong
Menurutnya, pogram pemberdayaan masyarakat itu terus bergerak dan diimplementasikan di wilayah distrik dan kampung sasaran di Raja Ampat.
Di Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat misalnya, beberapa program pemberdayaan dan penguatan masyarakat terus dilaksanakan.
Pendamping Program TEKAD Distrik Waigeo Selatan, Valend Burdam menjelaskan beberapa program sebagai implementasi program TEKAD di Waigeo Selatan.
“Untuk Kampung Saunek, kami mendorong dan membantu kelompok pengelola hasil perikanan. Dan saat ini hasil olahan perikanan sudah dipasarkan di toko di Waisai seperti Alfamart,” kata Valend Burdam, Rabu (7/12/2024).
Baca juga: Bupati AFU Teken NPHD Bersama Polisi dan TNI di Raja Ampat, Berharap Pemilu 2024 Aman
Sementara di empat kampung lain, kata dia, seperti Wawiyai, Saporkren, Yenbeser dan Friwen disesuikan dengan potensi kampung setempat, olehnya dibangun pabrik Es mini untuk mendukung usaha perikanan warga setempat.
“Dengan adanya pabrik es mini tersebut dapat membantu masyarakat pergi mancing ikan, sehingga ikan yang ditangkap awet dan bertahan lebih lama,” ujar Valend.
Baca juga: Turis Asing ke Raja Ampat Lesu, Bandara DEO Sorong Inisiasi Diskusi Cari Solusi
Diakuinya, kampung menghasilkan empat puluh batang es dalam empat jam dari pabrik es mini yang dihadirkan itu,
Sampai saat ini menurutnya, mesin pabrik es mini tersebut sudah ada, hanya menunggu bangunan yang dibuat pada masing-masing kampung.
“Kalau di Kampung Saporkren, rumahnya sudah dibangun, sedangkan dua kampung lain masih proses pengerjaan,” pungkasnya. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.