Sumber Daya Manusia Sorong Selatan

Menyongsong Indonesia Emas 2045, Bupati Sorong Selatan Sebut Metode SSH Solusi Tepat

enurut Samsudin Anggiluli, sektor pendidikan menjadi krusial guna menyongsong Indonesia Emas 2045.

|
Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli membuka selubung papan nama dalam peluncuran Sekolah Sepanjang Hari (SSH) SD Inpres 11 Konda, Distrik Konda, Papua Barat Daya pada November 2023 lalu. 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli menegaskan pentingnya program pendidikan yang baik dan tepat untuk anak-anak.

Tujuannya agar ke depan tidak menimbulkan masalah, baik bagi pemerintah daerah maupun negara.

Baca juga: Uncen Gelar Raker di Sorong, Bahas Pendidikan Vokasi Optimalkan Pelayanan di Papua Barat Daya

Menurut Samsudin Anggiluli, sektor pendidikan menjadi krusial guna menyongsong Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu butuh formula yang tepat dalam metode pembelajaran, khususnya di Tanah Papua termasuk di Sorong Selatan, Papua Barat Daya.

“Di Sorong Selatan, kami pemerintah daerah menerapkan metode sekolah sepanjang hari (SSH) yang diluncurkan November 2023 lalu. Melalui sistem ini, karakter bisa dibentuk, termasuk juga kesehatan serta kecerdasannya,” ujar Samsudin Anggiluli ketika berbincang dengan perwakilan manajemen TribunSorong.com di sebuah kafe kawasan Teminabuan, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Menuju Pemerataan Guru Tenaga Kependidikan di Sorong Selatan, Ini yang Dilakukan Imelda Nerlintje

Ia menjelaskan, saat ini baru satu sekolah yang menerapkan SSH, yakni SD Inpres 11 Konda, Distrik Konda.

Metode SSH bisa menjadi solusi yang tepat agar persoalan putus sekolah bahkan buta aksara dapat diatasi.

“Jangan sampai generasi muda mendatang ada yang tidak bisa membaca, menulis, berhitung atau bahkan tidak mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar,” kata Samsudin Anggiluli.

Baca juga: Langkah Kepala Disdik Sorong Selatan Sikapi Penumpukan Guru SD di Teminabuan

Bupati Sorong Selatan dua periode ini berterima kasih kepada pemerintah pusat atas kebijakan otonomi khusus (otsus), yang mana di dalamnya juga menekankan pada sektor pendidikan.

Dalam implementasinya, tetap membutuhkan dukungan semua pihak termasuk pemerintah provinsi, sehingga lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi bisa berjalan baik.

Baca juga: Ada yang Masih Kuliah, Samsudin Anggiluli Siapkan Calon Pejabat DOB Kabupaten Imeko Papua Barat Daya

Samsudin Anggiluli melanjutkan, di Sorong Selatan tercatat sekitar 7.000 anak usia sekolah namun tidak mengenyam pendidikan, baik itu yang putus sekolah maupun yang tidak bersekolah sama sekali.

“Kalau ini tidak disiapkan solusinya akan menjadi masalah bagi bangsa dan negara, terutama lagi untuk Kabupaten Sorong Selatan. Ijka tidak diperhatikan dan dipersiapkan dari sekarang akan sulit bersaing dengan anak-anak lainnya di luar sana,” ucapnya.

Baca juga: Manajemen TribunSorong.com Bertemu Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli: Publikasi Penting

Demi mendukung suksesnya SSH, lanjutnya, pemerintah daerah akan membangun rumah untuk guru, ruang makan, ruang komputer, fasilitas MCK, serta dapur.

Kegiatan-kegiatan fisik tersebut sudah diarahkan untuk tahun anggaran 2024.

Samsudin Anggiluli mengatakan, setelah fasilitas-fasilitas di sekolah yang menerapkan SSH dilengkapi dalam hal ini di SD Inpres 11 Konda, ke depannya akan dibuka lagi SSH di distrik-distrik terpencil lainnya. (tribunsorong.com/jariyanto)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved