Stunting di Papua Barat Daya
Rembuk Stunting Cara Pemprov Papua Barat Daya Bersinergi Menekan Angka Stunting
Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Barat Daya rembuk stunting 2024.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Barat Daya rembuk stunting 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Rylich Panorama, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Songsong HUT ke-74, Fatayat NU Kabupaten Sorong Gelar Seminar Pencegahan Stunting
Kepala Dinas Dukcapil dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PKM) Papua Barat Daya Adolof Kambuaya membuka kegiatan itu mewakili pj gubernur.
Adolof Kambuaya mengatakan, program penurunan stunting telah dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019.
Baca juga: Tingkatkan Layanan Adminduk Lebih Rapi, Disdukcapil PMK Papua Barat Daya Gelar Rakerda
Dan kini sudah dilanjutkan dalam RPJMN 2020-2024, di mana pada tahun 2024 target prevalensi stunting harus mencapai 14 persen.
“Jadi rembuk stunting ini merupakan suatu langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah daerah memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting,” katanya.
Dia bilang, Papua Barat Daya yang merupakan provinsi paling bungsu di Indonesia tapi memiliki komitmen penuh dalam percepatan penurunan stunting.
Adolof mengaku kegiatan rembuk stunting merupakan aksi ketiga dalam pelaksanaan delapan konvergensi percepatan dan penurunan stunting.
Baca juga: Suku Besar Moi Raya Siap Dorong Anak Negeri Maju Pilkada Papua Barat Daya, Ada Sosok Yohanis Momot
Ini menjadi salah satu agenda wajib yang harus dilakukan oleh Pemprov Papua Barat Daya.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangun komitmen bersama antara pemerintah serta para pemangku kepentingan lainnya dalam upaya percepatan penurunan stunting,” ucapnya.
Baca juga: Pemprov Gelontorkan Dana Hibah Rp100 Miliar Bagi Seluruh Kampus di Papua Barat Daya
Dian Komalawati, mewakili Kepala Bapperida Papua Barat Daya mengatakan, mendukung program nasional terkait percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Pj Gubenur dan Kepala Daerah se-Papua Barat Daya Diminta Seirama soal CPNS 2024 untuk OAP
Itu sesuai Pepres 72 tahun 2021 yang juga merupakan salah satu program prioritas Pj Gubernur Papua Barat Daya yaitu program Jambu Hidup atau jaminan 1000 hari pertama kehidupan.
“Melalui rembuk stunting ini diharapkan kita semua dapat bersinergi merencanakan program kegiatan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan daerah,” katanya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.