Kisah Inspiratif

Esteven Narai Petani Rica Asal Tambrauw Sukses Sekolahkan 8 Anak, yang Pertama Jadi Polisi

Kisah sukses seorang petani kebun rica di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

TRIBUNSORONG.COM/VALLENTINUS MAFITI
Esteven Narai warga Kampung Narai, Distrik Manekar, Tambrauw sedang panen rica miliknya. Tak bisa dipandang enteng, meski hanya sebagai petani kebun rica ia mampuh menyekolahkan anak. Terbukti anak pertama Esteven kini sudah menjadi anggota Polri. Dan sedang bertugas di Polsek Kebar, Polres Tambrauw, Polda Papua Barat. 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Kisah sukses seorang petani kebun rica di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

Pria itu bernama Esteven Narai warga Kampung Narai, Distrik Manekar, Tambrauw.

Baca juga: Potret Kreativitas Mama-mama Papua di Kampung Aniti Tambrauw, Rumput Dirajut Bernilai Rupiah

Lelaki 58 tahun itu setiap hari bersama istri bekerja sebagai pertain rica.

Tak bisa dipandang enteng, meski hanya sebagai petani kebun rica ia mampuh menyekolahkan anak.

Terbukti anak pertama Esteven kini sudah menjadi anggota Polri.

Dan sedang bertugas di Polsek Kebar, Polres Tambrauw, Polda Papua Barat.

Baca juga: PAR Jemaat Laiharoi Atai Tambrauw Rayakan HUT Ke-1, Dirintis Sejak 1975

Esteven Narai mengatakan, selain menanam rica ia juga menanam kacang tanah.

Sedikitnya ada tiga kebun yang menjadi lahan tanam rica dan kacang tanah.

“Saya punya anak delapan orang, semuanya sekolah ada yang masih kuliah di Makassar dan paling bungsu masih SD kelas 1,” katanya kepada TribunSorong.com, Rabu (24/4/2024).

Ia bilang, hasil panen rica biasa dijual ke Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Jarak tempuh dari Distrik Kebar ke Manokwari menghabiskan waktu tiga jam perjalanan.

“Jadi hasil panen saya jualnya ke Manokwari karena lebih dekat, kalau ke Sorong jauh, dan biasanya sampai di sana saya jual sisitem borong saja,” ucapnya.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Tambrauw Sebar Bibit Sayur ke Sejumlah Distrik

Esteven Narai mengakui, memang harga rica di pasar tidak menentu.

Namun rata-rata sekali drop ke Manokwari dan dijual pendapatannya tembus Rp6 juta.

“Jadi itu keuntungan saya setelah potong ongkos dan lain-lain,” jelasnya.

20240426_panen rica
Jemaat Maranatha Akmuri, Kabupaten Tambrauw gotong royo panen rica di kebun milik Esteven Narai, Rabu (24/4/2024).

Ia menjelaskan, penanaman rica ini merupakan program pendampingan dari kampung.

Pihaknya diberikan dana kampung agar bisa menanam rica hingga proses panen.

“Saya bersyurkur ini dari program kampung di mana ada dana yang diberikan pada saya dan beberapa orang lagi untuk kami tanam rica dan ada yang kacang tanah,” katanya.

Lanjutnya, proses panen tidak bisa dilakukan sendiri, sehingga ia memberi uang ke Gereja Maranatha Akmuri Kabupaten Tambrauw.

Selanjutnya, Jemaat Maranatha Akmuri gotong royo panen rica di kebun.

Baca juga: Songsong HUT ke1, PAR GKI Lahairoi Atai Tambrauw Gelar Pentas Budaya

Panen perdana tahun ini sudah dilaksanakan pada Rabu (24/4/2024).

Jemaat Maranatha Akmuri meliputi dua daerah yakni Kampung Narai dan Anarum, Distrik Manekar, Tambrauw, Papua Barat Daya.

Kepala Kampung Narai Apner Narai mengatakan, ada empat program dana desa tahun 2023 yang dilaksanakan.

Di antaranya koperasi, kebung rica, kolam ikan dan kebun padi.

 “Yang masih di kelolah atau yang masih aktif itu koprasi dan kebuka rica,” ucapnya.

Baca juga: Jemaat Maranatha Akmuri Tambrauw Gelar Rapat Pemilihan Panitia HUT dan Pembangunan Pagar Gereja

Program kebun rica ini, katanya, terus berjalan sehingga bisa panen tahun ini.

“Program ini akan kami kembangkan guna menunjang kebutuhan  masyarakan termasuk mendorong pendidikan di kampung ini,” katanya. (tribunsorong.com/vallentinus mafiti)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved