Pembunuhan di Sorong

Kader Ditemukan Tewas di Malanu, IMM Papua Barat Daya Soroti Kinerja Kapolresta Sorong Kota

Desakan tersebut disampaikan Ketua DPD IMM Papua Barat Daya Jenro Sijabat sebab korban itu adalah kader PC IMM Sorong.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/SAFAN ASHARI
20240504_korban pembunuhan malanu 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Papua Barat Daya mendesak Kapolresta Sorong Kota agar bertanggungjawab atas peristiwa tewasnya FS (23) di depan Malanu Lokasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa UNAMIN Sorong Ditemukan Tewas di Malanu, Korban Diduga Dibunuh

Desakan tersebut disampaikan Ketua DPD IMM Papua Barat Daya Jenro Sijabat sebab korban itu adalah kader PC IMM Sorong.

"Kami ikut kehilangan atas meninggalnya FS dia adalah adik kami oleh karena itu kami ingin kasus ini tuntas," ujar Jenro kepada TribunSorong.com, Sabtu (4/5/2024).

Menurutnya, persoalan penemuan mayat di jalan semacam ini seringkali terjadi dan aparat kurang tegas mengungkapnya.

Baca juga: Ayah Korban Tewas di Malanu Kaget Anaknya Meninggal, Tangis Keluarga Pecah di Kamar Jenazah

Ia menegaskan, peristiwa yang terjadi di Malanu Lokasi menunjukkan Kota Sorong masuk daerah rawan di Papua Barat Daya.

"Kami sangat menyayangkan atas kinerja dari polisi, sebab masih ada sekelompok penjahat tetap eksis di Sorong," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta Kapolresta Kota Sorong dan jajaran meningkatkan standar pengamanan di Ibu Kota Papua Barat Daya.

Ia berharap, polisi bisa segera meringkus seluruh komplotan begal, sehingga Kota Sorong ke depan lebih aman.

"Kami dan kelompok Cipayung tidak akan tinggal diam dengan kejadian ini kami akan kawal peristiwa di Malanu Sorong," tegasnya.

Baca juga: Polisi Kumpulkan Bukti dan Cek CCTV di Sekitar TKP Tewasnya Mahasiswa UNAMIN Sorong

Tak hanya itu, Ketua PC IMM Sorong Sahriyanto Boinauw menegaskan, pihaknya akan memimpin massa turun aksi di depan Polresta Sorong Kota.

"Kasus begal dan lainnya ini sudah kami kawal sejak awal dilantik kemarin, sampai saat masih saja terjadi di Sorong," jelasnya.

Oleh karena itu, dalam waktu 2x24 jam jika tak ada respon cepat maka pihaknya akan turun menyuarakan terkait peristiwa ini.

"Polisi ini punya peta wilayah rawan kalau sudah terjadi terus menerus, maka kami duga mereka kurang profesional," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved