Migas
3 Strategi Unggulan SHU Pertamina Regional 4 Operasikan Migas di Wilayah Indonesia Timur
Sub Holding Upstream (SHU) Pertamina Regional 4 atau Regional Indonesia Timur menerapkan tiga strategi unggulan.
TRIBUNSORONG.COM, BANDUNG - Sub Holding Upstream (SHU) Pertamina Regional 4 atau Regional Indonesia Timur menerapkan tiga strategi unggulan dalam eksplorasi dan produksi.
Pertama, mendukung ketersediaan energi dengan mencapai target produksi yang ditetapkan, kedua mendukung transisi energi menuju energi bersih, dan ketiga membuat inovasi dari bisnis baru (new business).
“Strategi ini telah terlihat hasilnya di kuartal I/2024 dimana Regional Indonesia Timur mencatatkan kinerja baik, yakni produksi minyak 82,582 BOPD (barrel of oil per day) dan gas 622,441 MSCFD (million standard cubic feet per day),” kata Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin dalam paparan rangkaian media gathering yang digelar 2-5 Juni 2024 di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: SKK Migas-Pertamina EP Syukuran Pengeboran Sumur BMR-001 di Kabupaten Sorong, Penantian Sejak 2021
Baca juga: Harga BBM Tidak Naik di Tanah Papua, Ini Daftar Harganya di SPBU Pertamina per 1 Juni 2024
Ia menjelaskan, operasi industri migas saat ini menghadapi tantangan yang semakin ketat, baik dari kondisi geopolitik, investasi dan peraturan lingkungan yang makin ketat.
Regional Indonesia Timur juga menghadapi keunikan lain berupa kondisi geografis yang luas dan terpecah ke beberapa pulau dengan karakteristik stakeholder yang beraneka ragam.
“Tantangan ini kami ubah menjadi peluang dengan menerapkan tiga strategi ini, dengan demikian kami percaya akan mendapatkan hasil terbaik untuk memenuhi tugas kami sebagai pendukung ketersediaan energi nasional,” ujar Arifin.
Ia menambahkan, strategi yang diterapkan menyusul pencapaian kinclong Regional Indonesia Timur sepanjang 2023.
Perusahaan mencatat produksi minyak 89, 255 BOPD, produksi gas 606,2 MMSCFD, pengeboran tiga sumur development, pengeboran lima sumur eksplorasi, cadangan P1 sebesar 83,64 million barrels of oil equivalent (MMBOE).
Baca juga: Upayakan SPBU di Distrik Konda, Bupati Sorong Selatan Anggiluli Bersama Pertamina Survei Lapangan
Baca juga: Jalin Komunikasi Sosial, Pertamina EP Zona 14 Field Papua Kunjungi Mako Pasmar 3
Lebih lanjut Arifin menjabarkan strategi memenuhi target produksi diterapkan dengan melakukan optimasi lapangan brownfield dan menggenjot produksi melalui sumur development dan workover.
Selain itu, Regional Indonesia Timur juga memiliki peluang dari lapangan baru.
“Kalau berbicara sustainability, bisnis di Regional Indonesia Timur ini bagus karena berkesinambungan,” ucap Arifin.
Baca juga: PHE Catatkan Kinerja Moncer pada 2023, Produksi dan Eksplorasi Migas Over Target
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Bahas Rencana Tata Ruang Perkantoran Bersama SKK Migas, Siapkan Master Plan
Kedua, tambahnya, mendukung transisi energi sebelum akhirnya energi bersih dapat menjadi supplier utama pemenuhan kebutuhan energi.
Dalam fase transisi energi ini, natural gas memegang peranan penting karena keberadaannya yang dipandang sebagai energi fosil paling bersih.
“Cocok dengan lapangan di Regional Indonesia Timur yang banyak menghasilkan gas, terutama untuk lapangan yang berada di kawasan timur seperti Sulawesi dan Papua” ujar Arifin.
Baca juga: SKK Migas Pamalu Dorong Kemitraan dalam Mengelola UMKM
Baca juga: Dorong Terus Eksekusi Proyek LNG Abadi, SKK Migas-KKKS INPEX Masela Ltd Gelar Fokus Grup Diskusi
Strategi ini termasuk juga upaya komersialisasi gas dari lapangan marginal dan stranded gas dari beberapa sumur yang dulunya tidak termanfaatkan dengan maksimal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.