Paus Terdampar di Raja Ampat
Terungkap Penyebab Kematian Ikan Paus Terdampar di Kampung Tomolol Raja Ampat
Bangkai seekor paus yang ditemukan di pantai Kampung Tomolol, Misool Timur, Raja Ampat diperkirakan merupakan jenis Paus Sperma.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Bangkai seekor paus yang ditemukan di pantai Kampung Tomolol, Misool Timur, Raja Ampat diperkirakan merupakan jenis Paus Sperma.
Baca juga: Bikin Geger! Bangkai Ikan Paus Ditemukan di Perairan Misool Timur Raja Ampat
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Pos Misool Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unsur Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Raja Ampat Balif Wainsaf.
"Setelah mendapat informasi dari masyarakat, kami langsung memastikan ke lokasi. Ternyata memang benar, ada ikan paus yang terdampar dan jenisnya adalah Paus Sperma," ujar Balif Wainsaf, Kamis (6/6/2024).
Mamalia laut dengan nama latin Physeter macrocephalus itu memiliki panjang sekitar 16 meter, dengan lebar badan 6 meter, dan ekornya berukuran 2,5 meter.
Menurut Balif Wainsaf, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap tubuh ikan paus, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan atau karena ulah manusia.
"Setelah kami menganalisa, kemungkinan besar matinya hewan mamalia laut ini karena faktor usia," lanjutnya.
Baca juga: Menyelami Pesona Danau Ubur-Ubur Tanpa Sengatan di Lenmakana Misool Selatan Raja Ampat
Kata Balif Wainsaf, bangkai ikan Paus itu sudah dievakuasi ke pinggir pantai, jauh dari permukiman agar proses pembusukan bangkai paus tidak mengganggu aktivitas warga.
"Kami bersama masyarakat setempat sudah mengevakuasi bangkainya ke pinggir pantai yang jauh dari kampung dan masih di seputaran kawasan perairan Kampung Tomolol," katanya.
Penemuan Bangkai Paus
Warga Raja Ampat dibikin geger lantaran ditemukan bangkai seekor paus berukuran sekitar 20 meter di pantai Kampung Tomolol, Misool Timur.

Peristiwa tersebut sontak viral di media sosial (medsos).
Sebuah akun facebook atas nama Hans Faam mengupload sejumlah foto bangkai ikan paus yang diduga spesies paus biru.
"#Virall Ikan Paus mati di wilayah #Missol kampung Tomolol," begitu bunyi narasi dalam postingan tersebut.
Hewan mamalia laut itu ditemukan pertama kali oleh masyarakat Kampung Tomolol dengan kondisi yang sudah mengambang dengan keluarnya darah dari paus tersebut.
Baca juga: Dorong Sektor Ekowisata, Disparekraf Raja Ampat Wacanakan Hidupkan Lagi Pokdarwis
Lewat foto yang diunggah, terlihat sejumlah warga berdiri di atas perut ikan pemakan ganggang biru itu.
Dalam postingan itu tampak air laut disekitar bangkai ikan itu berwarna merah yang diketahui adalah darah dari bangkai ikan tersebut.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada informasi pasti dari pemilik akun dan masyarakat Kampung Tomolol serta penyebab matinya ikan Paus tersebut dari pihak terkait.
Baca juga: Desa Wisata di Kabupaten Raja Ampat Terhenti di 300 Besar ADWI 2024
Dilansir dari wekipedia, Paus biru dengan nama latin Balaenoptera musculus merupakan mamalia laut yang tergolong dalam subordo paus balin.
Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter dan massanya tercatat sebesar 181 ton atau lebih. Binatang ini diyakini merupakan hewan terbesar yang pernah diketahui.
Baca juga: Dorong Upaya Kestabilan Geopark Raja Ampat, Ini Langkah Strategis Pj Gubernur Papua Barat Daya
Paus yang panjang dan ramping ini memiliki bagian belakang (dorsal) yang berwarna abu-abu kebiruan dan bagian depan (ventral) yang lebih terang.
Terdapat paling tidak tiga subspesies paus biru yaitu paus biru musculus di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, paus biru intermedia di Samudra Selatan, dan paus biru brevicauda di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan.(tribunsorong.com/willem oscar makatita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.