Kabar Kota Sorong
BPOM Manokwari Gelar Diskusi Bahas Stunting Hingga Dana Pengawasan Obat dan Makanan
BPOM Manokwari menggelar focus group discussion (FGD) pada 20-21 Juni 2024 di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/6/2024)
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manokwari menggelar focus group discussion (FGD) pada 20-21 Juni 2024 di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/6/2024)
Kepala Balai POM Papua Barat Daya Agustince Werimon mengatakan Kegiatan ini merupakan keterlibatan lintas sektor dalam program sediaan farmasi makanan minuman serta program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Baca juga: Sosialisasi Sertifikasi Halal, Disperindag Raja Ampat Gandeng BPOM dan MUI
FGD ini juga merupakan satu di antara kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM Manokwari dan BPOM Kabupaten Sorong.
"Kami menginisiasi kegiatan ini dengan mengundang semua instansi Pemerintah yang berada di Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk datang mengikuti kegiatan ini," kata Kepala Balai POM Papua Barat Daya Agustince Werimon di Kota Sorong, Kamis (20/6/2024).
Dia bilang, tujuan mengundang instansi pemerintahan agar dapat berdiskusi menyangkut tigal aspek yaitu penanganan stunting, SK Tim pengawasan obat dan makanan serta dana lokasi khusus (DAK) pengawasan obat dan makanan di tingkat kabupaten/kota.
"Itu butuh kerja sama lintas instansi dan memang BPOM mempunyai peran disitu tetapi kami butuh dukungan dari lintas sektor," ucapnya.
Baca juga: BPOM Intervensi 4 Sekolah di Kabupaten Sorong, Awasi Jajanan yang Dikonsumsi Siswa
Baca juga: Pastikan Obat PRB, BPJS Kesehatan Perkuat Koordinasi dengan Dinkes Kota Sorong
Usai kegiatan ini, kata dia, pihaknya akan memonitoring dan mengevaluasi agar pencapain target dapat tercapai.
Hal ini walaupun tugas dan kewenangan utamanya berada di tangan BKKBN, tetapi BPOM ikut berpartisipasi terkait dengan komunikasi, imformasi, dan edukasi.
"Karena kami juga menguji pangan-pangan verifolikasi untuk penanganan stunting," katanya
Selain itu dirinya juga berharap kepada Dinas Kesehatan di Papua Barat dan Papua Barat Daya agar mendapatkan DAK Non fisik pengawasan obat dan makanan. (tribunsorong.com/aldy tamnge).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.