BPOM Intervensi 4 Sekolah di Kabupaten Sorong, Awasi Jajanan yang Dikonsumsi Siswa

PJAS merupakan program nasional yang diinisasi BPOM yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Peserta mengikuti kegiatan Pengawalan Sekolah yang Diintervensi 2022, Program Pangan Jajanan Yang Dikonsumsi Anak Usia Sekolah (PJAS) di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Program lanjutan dari BPOM Papua Barat tersebut berlangsung di Aimas Hotel & Convention Centre, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar Pengawalan Sekolah yang Diintervensi 2022, Program Pangan Jajanan yang Dikonsumsi Anak Usia Sekolah (PJAS).

Kegiatan yang diselenggarakan di Aimas Hotel & Convention Centre, Rabu (12/4/2023) tersebut merupakan program lanjutan BPOM untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Baca juga: Aneka Takjil di Kompleks Masjid Agung Al-Akbar Kota Sorong Diperiksa Loka POM, Ini Hasilnya

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BPOM Papua Barat Budi Triyanto mengatakan, program ini merupakan kelanjutan dari program tahun lalu.

PJAS merupakan program nasional yang diinisasi BPOM yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

"Tahun lalu di Kabupaten Sorong ada empat sekolah yang kami intervensi, yaitu SMPN 1, SMPN 2, SDN 25, dan SD Muhammadiyah Aimas," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Usaha Mi Sagu Sorong Dapat Pendampingan dari Loka POM

Sekolah-sekolah yang diintervensi ini nantinya mendapatkan pengawalan secara utuh terkait Pangan jajanan yang dikonsumsi anak usia sekolah.

"Empat sekolah ini diintervensi A, intervensi A ini adalah pendampingan PJAS secara utuh dari tahun 2022 kemarin sampai awal 2023, hingga kini, kami masih melakukan pengawalan PJAS terhadap empat sekolah yang diintervensi," katanya.

Menurut Budi Triyanto, PJAS ini merupakan program lanjutan yang akan terus dilakukan BPOM.

Baca juga: Loka POM Sorong bersama Saka POM Uji Sampel Takjil

Nantinya kader-kader di sekolah masing-masing ini terpantau ataupun tetap terinfo terkait informasi keamanan panganh.

Harapannya, melalui pengawalan ini nanti masing-masing sekolah ini bisa menerapkan PJAS, terutama komunitas sekolahnya.

“Komunitas sekolah ini ada kepala sekolah, guru, komite, kemudian pedagang, orang tua siswa atau yang ada di sekitar lingkungan dapat menjaga pangan jajan yang dikonsumsi anak,” ujar Budi Triyanto. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved