Layanan Kesehatan
Dipermainkan saat Berobat, Pejabat di Maybrat Bakal Gugat Manajemen RSUD John Piet Wanane ke PN
Sebulan sebelum mendapat rujukan ke RSUD JP Wanane, KN bertemu dengan seorang dokter berinisial dr J yang membuka praktik di RS Maleo, Kota Sorong.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
Sebagaimana prosedur, petugas medis selanjutnya memasang infus dan perlengkapan lainnya.
Setelah menunggu hingga pukul 13.00 WIT, ternyata dokter J tidak datang karena baru saja tiba di Sorong setelah sebelumnya bertolak ke Jawa, namun pihak RSUD tidak menginformasikan perihal itu.
Lantaran dokter masih dalam kondisi lelah, akhirnya diminta pulang serta dijadwalkan ulang operasinya.
Baca juga: Mau Naik Tipe, Musaad Targetkan Warga Fak-fak, Kaimana, dan Teluk Bintuni Dirujuk ke RSUD JP Wanane
Max Soisa menyayangkan manajemen RSUD John Piet Wanane yang terkesan semaunya terhadap pasien padahal sudah ada jadwal sebelumnya.
“Keselamatan orang sakit lebih penting dari segala-galanya. Klien sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk menunggu. Klien saya rela tinggalkan tugas kerja di Maybrat demi berobat,” katanya.
“Klienya saya bayar BPJS Kesehatan kategori I, setiap bulan bayar premi. Ini pasien juga masuk kategori umum tapi tidak dilayani secara baik pihak RSUD maupun dokter J," ucap Max Soisa.
Baca juga: Pj Gubernur Canangkan RSUD Jhon Piet Wanane Jadi Rujukan di Papua Barat Daya
Ia melanjutkan, kliennya dihubungi lagi oleh pihak rumah sakit pada Minggu (14/7/2024) malam pukul 21.00 serta diminta berpuasa mulai karena akan menjalani operasi pada Senin (15/7/2024) besok.
Paginya, KN ke RSUD lalu masuk ruang tunggu dipasang infus mulai 07.00-10.00 WIT mengantre bersama pasien lain, namun sampai pukul 14.00 belum ada tindakan
"Petugas RSUD bilang ke klien agar bersabar. Dokter J lagi nonton Final Copa America di bawah, kami memang dengar mereka berteriak-berteriak. Bayangkan pasien harus menunggu mulai jam 10-12.30 WIT," kata Max Soisa.
Dia bilang, usai pertandingan sepak bola tidak ada informasi lagi mengenai tindakan operasi.
Setelah ditanyakan, petugas RSUD menyampaikan tidak jadi karena ada aktivitas renovasi gedung.
Tidak puas atas jawaban tersebut, KN menemui dokter J yang berkilah kesalahan bukan pada dirinya tetapi manajemen rumah sakit.
Baca juga: Unjuk Rasa Tuntut Direktur RSUD John Piet Wanane Dicopot, Perawat: Hak Kami Tidak Dibayar
Dokter J menyebut peralatannya tidak tersedia jadi tidak bisa dilakukan tindakan operasi dan mungkin dijadwalkan lagi Kamis (18/7/2024) atau pekan depan.
"Klien saya jawab, terus dari mana saya bisa ada di ruangan ini? Dokter J jawab, tanya ke pihak RSUD jangan tanya ke saya. Lalu karena kecewa klien saya minta lepas infus untuk pulang," ucap Max Soisa.
Atas perlakuan ini, lanjutnya, kliennya merasa dipermainkan serta dirugikan hak asasi manusia (HAM) oleh pihak RSUD dan juga dokter J.
Baca juga: Kakek Ditabrak Pemotor saat Hendak Salat Asar ke Masjid, Meninggal Dunia di RSUD JP Wanane Sorong
Manajemen tidak memperhatikan serta mempersiapkan peralatan secara baik sehingga pasien-pasien terabaikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.