Kota Sorong

Kabiro PAR Sinode GKI Tanah Papua Apresiasi Kemampuan Penyerapan Materi oleh GSM

Hari kedua lokakarya alat peraga Guru Sekolah Minggu (GSM) di Tanah Papua, memberikan kesempatan para GSM berinovasi menyusun metode pembelajaran.

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/WILLWM OSCAR MAKATITA
Hari kedua kegiatan lokakarya alat peraga Guru Sekolah Minggu (GSM) di Tanah Papua, memberikan kesempatan para GSM berinovasi menyusun metode pembelajaran. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Hari kedua kegiatan lokakarya alat peraga Guru Sekolah Minggu (GSM) di Tanah Papua, memberikan kesempatan para GSM berinovasi menyusun metode pembelajaran.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas GSM di Sinode Tanah Papua dan memberikan dampak positif ketika GSM mampu menguasai materi dan metode yang disajikan pemateri.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Mengajar GSM, Biro PAR Sinode GKI Tanah Papua Gelar Lokakarya Alat Peraga

Kepala Biro Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) Sinode GKI Tanah Papua Pendeta Navy Kastanya mengatakanm, bahwa lokakarya memberikan sebuah komitmen GSM menerima hal-hal baru.

"Ada sukacita yang mereka rasakan, tentunya GSM harus punya komitmen berlatih dengan sungguh. Saya tentunya mengapresiasikan GSM yang mampu menyerap materi alat peraga dengan cepat," katanya, Kamis (29/8/2024).

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Bernhard Ibadah Minggu di GKI Elim Malanu, Minta Jemaat Dukung Program Pemkot

Menurut dia, perlu ada inovasi supaya menarik anak-anak saat GSM menyampaikan materi Firman Tuhan.

Ia pun berterima kasih kepada setiap klasis di wilayahnya masing-masing sudah mengutus GSM dalam lokakarya alat peraga di Klasis GKI Sorong.

"Namun ada juga Klasis yang tidak melibatkan pengasuhnya," ujarnya.

Ia pun mengakui setiap GSM yang hadir dalam lokakarya alat peraga ini datang dari latarbelakang pendidikan berbeda-beda. 

GSM ini sebenarnya sudah memiliki bakat luar biasa, tinggal sedikit saja dipoles dan diasa supaya lebih matang dalam berkreasi.

“Meskipun kurang dari sisi pendidikan, akan tetapi kaka-kaka pengasuh telah menunjukan kemampuan dalam mempresentasikan alat peraga yang dibuatnya," jelas.

Baca juga: Klasis Raja Ampat Gelar Berbagai Lomba Songsong Hari Doa Syukur Ke-52 PW GKI se-Tanah Papua

Ia berharap suatu saat di setiap klasis dan jemaat harus mempunyai tim alat peraga.

Dalam lokakarya ini, Sekretaris Umum (Sekum) Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Daniel J Kaigere menjadi pemateri.

Ia membawwakan materi tentang peningkatan mutu dan kapasitas GSM pada lokakarya alat peraga di Tanah Papua.

Baca juga: HDS Ke-52 PW GKI di Tanah Papua, Ibu-ibu Klasis GKI Teminabuan Antusias Ikut Jalan Sehat dan Senam

Menurut dia, Sekolah Minggu adalah pendidikan non formal telah ada sejak zaman Nabi Ezra dalam Alkitab Perjanjian Lama (PL) sebelum bangsa Israel dibuang ke Babel dan sesudah kembali dari Babel.

Sekolah Minggu dalam masa Perjanjian Lama atau pada zaman Nabi Ezra terbagi dua, untuk anak laki-laki disebut ‘Bar Mitswa’ dan perempuan ‘Bat Miswa’.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved