HUT 15 Remaja Santa Theresia

SPESIAL 15 Tahun Remaja Santa Theresia Paroki Santo Arnoldus Janssen Malanu Sorong

Remaja Santa Theresia Paroki Santo Arnoldus Janssen Malanu merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15, Minggu (6/10/2024).

TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Foto bersama Remaja Santa Theresia Paroki Santo Arnoldus Janssen Malanu saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15, di Pantai Panorama, Kelurahan Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (6/10/2024). 

Theresia sangat mencintai Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-Nya. 

Ia ingin masuk biara Karmel agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. 

Tetapi saat itu ia terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu. Ia bahkan berani meminta ijin langsung kepada Paus. 

Baca juga: Papua Supermarket Donasi Semen dan Seng untuk Gereja Katolik St. Yoseph Freinademetz Malasilen

Hingga akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus Leo XIII, ia diijinkan masuk biara Karmelit di Liseux.

Dalam biara Theresia menjalani kehidupan sebagaimana layaknya seorang Rubiah Karmelit. 

Tidak ada yang terlalu istimewa. Tetapi, ia mempunyai suatu rahasia yakni cinta. 

Baca juga: Miras Picu Kejahatan, Pemuda Katolik Tambrauw Siap Berkolaborasi dengan Polisi dalam Penertiban

Suatu ketika Theresia mengatakan, “Tuhan tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya.” 

Jadi, Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah lembut dan sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah.

Para suster biasa mencuci baju-baju mereka dengan tangan. 

Baca juga: Pemuda Katolik Komcab Maybrat Maknai Spirit Rapimnas II bagi Organisasi

Suatu saat seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah Theresia. 

Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. 

Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. 

20241007_oparki

Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus

Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia.

Hanya sembilan tahun lamanya Theresia menjadi biarawati. Ia terserang penyakit tuberculosis (TBC) yang membuatnya sangat menderita. 

Baca juga: Ketum Pemuda Katolik Video Call Wapres Terpilih, Gibran Langsung Sapa Peserta Rapimnas II

Sumber: TribunSorong
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved