Gunung Lewotobi Meletus

TERBARU Tangis Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Harta Benda Hangus hingga Anak Rindu Sekolah

Data yang diperoleh, di Kecamatan Wulanggitang, ada sebanyak total 41 fasilitas pendidikan bangunan sekolah, yang terdampak.

ISTIMEWA
Anak Sekolah dari pengungsi Lewotobi saat bercerita dengan wartawan di posko pengungsian di SDK Hikong, Desa Hikong dan Aula Gereja Santo Yohanes Pembabtis Boganatar, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Kamis 7 November 2024 

Gedung sekolah SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng tempat Chen bersekolah pun rusak berat, tak dapat ditempati akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Senada dengan Chen, Ovi, Siswi SDN Bawalatang juga merasa rindu ingin kembali ke sekolah. 

Menjalani keseharian di tempat pengungsian, menurut Ovi, tak ada banyak hal yang dilakukan bahkan untuk belajar pun ia mengaku kesulitan lantaran tempat dimana ia menginap tidak cukup kondusif. 

"Kalau di sini kami tinggal gabung jadi tidak nyaman untuk belajar, " ungkapnya. 

Baca juga: FAKTA-FAKTA Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT Meletus, Rumah Terbakar hingga 9 Orang Meninggal

Ia juga mengaku jika beberapa hari terakhir ia bersama teman-temannya dikunjungi mahasiswa dan aktivis di bidang literasi untuk melakukan pembelajaran secara darurat. 

"Kami juga ada ketemu kakak-kakak yang datang, kami ada nyanyi-nyanyi, " ungkapnya. 

Meski demikian ia dan teman-temannya merasa bahwa suasana di sekolah lebih nyaman ketimbang di tempat pengungsian. 

"Hanya mau bagaimana lagi kaka, Gunung masih meletus ini, " ujarnya. 

Penerapan Sekolah Gabung

Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Pemerintah Kabupaten Sikka, Provinsi NTT maupun pemerintahan pusat rupanya tidak tinggal diam. 

Hingga saat ini berbagai upaya terus dilakukan untuk memfasilitasi akses pendidikan bagi anak-anak sekolah di tempat pengungsian. 

Terkhusus untuk para siswa yang mengungsi di Sikka, Pj Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera menginstruksikan agar anak-anak penyintas Erupsi Lewotobi dapat mengikuti KBM di sekolah-sekolah terdekat. 

"Nanti anak-anak bisa sekolah gabung dengan siswa yang di beberapa sekolah di Boganatar ini, " ungkapnya. 

Ia juga mengatakan akan meminta Kepala Dinas PKO Sikka untuk mengatur hal ini agar semua siswa di pengungsian dapat mengakses pendidikan di sekolah-sekolah yang berdekatan dengan Posko. 

Sementara itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Brigadir Jenderal TNI Lukmansyah, saat meninjau posko pengungsi yang berada di SDK Hikong, Desa Hikong dan Aula Gereja Santo Yohanes Pembabtis Boganatar, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Kamis 7 November 2024, mengatakan, BNPB akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PPO) Flores Timur untuk merencanakan strategi pembelajaran. 

"Saya minta Kepala Dinas Pendidikan segera membuat rencana pembelajaran, apakah mengikuti kelas di sekolah yang terdekat atau membentuk kelas tersendiri," ungkapnya. 

Tim SAR Terjebak 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved