KM Aspac 3 Tenggelam di Raja Ampat

UPDATE Keluarga Korban KM ASPAC 3 Geruduk Kantor Koperasi Pengalengan di Jl. Bubara Kota Sorong

Dalam aksi ini, massa menuntut pihak koperasi agar memberikan kejelasan terkait kondisi kapal dan tanggung jawab terhadap para korban.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
Sejumlah keluarga korban kapal ikan KM ASPAC 3 yang tenggelam di perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat Daya menggelar unjuk rasa di depan Koperasi Pengalengan di Jalan Bubara, Kota Sorong, Rabu (18/12/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sejumlah keluarga korban kapal ikan KM ASPAC 3 yang tenggelam di perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat Daya menggelar unjuk rasa, Rabu (18/12/2024).

Mereka menggereduk area yang disebut Koperasi Pengalengan yang menaungi operasional KM ASPAC 3 di Jalan Bubara, Kota Sorong.

Baca juga: BREAKING NEWS: 14 ABK KM ASPAC 3 Tenggelam di Raja Ampat Belum Ditemukan, Keluarga Menanti di Posko

Aksi tersebut bentuk kekecewaan terhadap pihak koperasi yang dinilai belum memberikan kejelasan maupun tanggung jawab terkait insiden yang menyebabkan 14 anak buah kapal (ABK) hilang dan dua selamat.

“Kami punya keluarga, kami punya anak, kami punya cucu yang jadi korban di Kapal itu,” kata salah perempuan diiringi teriakan-teriakan dari pedemo lainnya.

Baca juga: Daftar Nama-nama ABK KM ASPAC 3 yang Hilang, Selamat, dan Tidak Ikut Berlayar

Dalam aksi ini, massa menuntut pihak koperasi agar memberikan kejelasan terkait kondisi kapal dan tanggung jawab terhadap para korban.

Mereka menilai kapal KM ASPAC 3 dalam kondisi yang sudah tidak laik beroperasi.

“Kondisi kapalnya sudah tua, tidak ada perbaikan. Ini salah satu faktor yang membuat kecelakaan terjadi,” kata ayah dari Diki Saidora, ABK yang masih hilang.

Ia berharap perusahaan segera memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini, serta menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap nasib para ABK dan keluarga.

Di tengah aksi tersebut, Kepala Suku Imekko Niko Fatari turut hadir sekaligus menenangkan massa. 

Ia meminta agar keluarga korban agar bersabar dan menyerahkan penyelesaian masalah kepada para tokoh masyarakat.

“Saya juga punya cucu, saya punya anak ada di situ. Saya merasakan apa yang kalian rasakan. Cuma saya minta kalian bersabar. Biar kami para tokoh ini yang berurusan dengan pihak koperasi,” ujar Niko. 

Tenggelam di Perairan Misool

KM ASPAC 3 berangkat dari Pelabuhan Perikanan Sorong pada Selasa (10/12/2024) pukul 23.00 WIT.

Kapal mengangkut 17 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda buat mencari ikan di wilayah perairan Misool.

 

Kapten KM ASPAC 17 melaporkan koordinat terakhir kapal pada Sabtu (14/12/2024) sekitar pukul 14.00 WIT di posisi 2°28’12.00”S - 130°8’38.40”T.

Pada Senin (16/12/2024), dua ABK ditemukan selamat oleh KM ASPAC 17 di posisi koordinat 2°35’1.06”S - 130°30’1.07”T, setelah mereka terapung di sekitar rumah ikan apung (rompong).

Korban selamat segera dievakuasi ke Puskesmas Dabata, Misool Selatan guna mendapatkan perawatan medis.

Informasi terbaru, dari 17 ABK dalam manifest terdapat empat orang yang tidak jadi ikut berlayar, namun sebaliknya ada tiga lagi yang ikut berlayar tetapi tidak masuk daftar di manifest.

Baca juga: Jaksa Kejari Sorong Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Puskesmas di Raja Ampat

Dengan demikian, awak KM ASPAC 3 seluruhnya berjumlah 16 orang, sehingga terdapat 14 penumpang lagi masih dalam pencarian oleh tim SAR.

Kasi Operasi Kantor SAR Sorong Hidayat mengatakan, kondisi perairan yang dikenal memiliki arus kuat dan ombak besar menjadi tantangan utama dalam proses pencarian.

"Kami tim gabungan tetap berupaya maksimal untuk menemukan korban yang masih hilang," katanya kepada TribunSorong.com. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved