Ramadan 2025

Merawat Kemabruran Puasa bagian 12: Memahami Peringkat Doa

Dalam perspektif sufistik, sebagaimana diungkapkan oleh Dawud Qaishari, doa paling kuat ialah yang ketiga atau paling tinggi nilainya di mata Allah.

Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
BERDOA - Ilustrasi pasangan suami istri memanjatkan doa. Belum banyak di antara kita memahami peringkat doa yang mana dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa. 

Permohonan yang didikte hawa nafsu seringkali berujung penyesalan.

Manusia sering tidak sadar kalau dirinya telah terlena dengan hawa nafsu yang menguasainya.

Terhalangnya sebuah doa  jika yang diminta dalamnya terdapat hikmah bahwa Allah SWT menyelamatkan kita dari kehinaan sebagaimana umumnya tuntunan hawa nafsu.

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 5: Berorientasi Husnul Khatimah

Hal ini juga pernah diingatkan oleh Ibn ‘Athaillah dalam kitab Al-Hikam-nya: “Boleh jadi Allah memberimu, padahal ia menolakmu. Dan boleh jadi pula Dia menolakmu, padahal Dia memberimuApabila Allah Ta’ala menolak permohonanmu, maka sesungguhnya Dia telah memberimu. Dan jika segera dipenuhi permohonanmu, maka sesungguhnya engkau tengah ditolak dan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang engkau mohonkan kepada-Nya. Ketika Allah membukakan pintu pengertian bagimu tentang penolakan-Nya, maka penolakan itu pun berubah menjadi pemberian.”

Dari ungkapan luhur seorang Ibn ‘Athaillah di atas mengingatkan kita betapa dahsyatnya Allah SWT, Tuhan segala makhluk.

Dia Maha Tahu apa yang sesugguhnya dibutuhkan hamba-Nya. Allahu'alam. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved