Demo Tolak Sawit di Sorong Selatan

Pemuda dan Masyarakat Adat Sorong Selatan Tolak Investasi Sawit: Bongkar Hutan Menghapus Masa Depan

Masyarakat adat suku besar Tehit, Sorong Selatan, Papua Barat Daya mempertahankan tanah mereka dari ekspansi perusahaan kelapa sawit.

Penulis: Astri | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ASTRI
TOLAK SAWIT - Ketua Relawan Tolak Sawit Sorong Selatan Holland Abago dalam program Saksi Kata TribunSorong.com, Jumat (31/10/2025). Ia mengatakan, Aliansi Pemuda Peduli Lingkungan bersama masyarakat adat menolak rencana operasional perkebunan kelapa sawit di Sorong Selatan, Papua Barat Daya. 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Masyarakat adat suku besar Tehit, Sorong Selatan, Papua Barat Daya mempertahankan tanah mereka dari ekspansi perusahaan kelapa sawit.

Penolakan melalui berbagai cara, ritual adat, doa bersama di gereja, hingga seruan-seruan melalui berbagai platofrm media sosial.

Baca juga: 4 Poin Pernyataan Sikap Masyarakat Adat Tehit Sorong Selatan soal Operasional Perusahaan Sawit

Terbaru, perwakilan suku Gemna, Afsia, Mlakya, Nakna, dan Yaben yang merupakan bagian suku besar Tehit menggelar unjuk rasa, tepat pada momen Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2025.

Aksi yang didukung Aliansi Pemuda Peduli Lingkungan digelar di depan kantor Dinas Pertanahan Sorong Selatan, Teminabuan. 

"Pemuda baru terlibat beberapa tahun terakhir untuk membantu masyarakat berjuang. Kami mengakomodir kekuatan dari tiap kampung agar bersatu. Masyarakat menolak, kami menyatukan langkahnya," ujar Ketua Relawan Tolak Sawit Sorong Selatan Holland Abago dalam program Saksi Kata TribunSorong.com, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Pas Hari Sumpah Pemuda: Aliansi Pemuda dan Masyarakat Adat Sorong Selatan Demo Tolak Investor Sawit

Ia menambahkan, aksi tersebut bukan sekadar menolak investasi, melainkan menjaga kehidupan. 

Pihaknya dari aliansi pemuda siap mendukung program yang sifatnya pelayanan publik seperti air bersih, pendidikan, hingga kesehatan.

"Kalau mau bongkar hutan, itu sama saja menghapus masa depan kami," ucap Holland.

Ia menegaskan, semangat para pemuda yang ikut dalam aksi memiliki makna tersendiri, karena bertepatan peringatan Sumpah Pemuda.

Menurutnya, negara lahir dari perjuangan pemuda, sehingga sekarang pemuda juga harus berdiri membela rakyat.

Keikutsertaan berbagai organisasi kepemudaan di Sorong Selatan bersama masyarakat adat menunjukkan semangat kebersamaan. 

Baca juga: Siswa Sekolah Dasar di Sorong Selatan Minta Ada Menu Papeda di Program MBG

Baca juga: Melawan Sawit, 4 Marga Sub-Suku Moi Sigin Ajukan Perlindungan Hukum Adat ke Pemkab Sorong

Mantan Ketua GMKI Sorong Selatan 2018-2020 itu mengajak pemuda agar mendukung perjuangan masyarakat adat melawan ekspansi sawit yang merusak hutan dan ruang hidup mereka.

"Negara ini berdiri karena pemuda. Jadi kalau ada ancaman terhadap rakyat dan lingkungan, pemuda tidak boleh diam," kata Hollad. (tribunsorong.com/astri)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved