Pertahanan

Wilayah Papua Diincar Rusia jadi Pangkalan Udara Militer, Begini Respons Pemerintah Indonesia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) Rolliansyah Soemirat mengaku belum pernah mendengar permintaan tersebut

Editor: Jariyanto
earth.google.com
PULAU PAPUA - Peta Pulau Papua yang merupakan wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bagian timur. Pemerintah Rusia dikabarkan ingin mendirikan pangkalan udara militer di Papua yang mana pemerintah melalui Kemhan telah menampik hal tersebut pada Selasa (15/4/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, JAYAPURA - Rumor keinginan pemerintah Rusia membuka pangkalan udara militer di wilayah Papua, Indonesia membuat heboh publik

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) Rolliansyah Soemirat mengaku belum pernah mendengar permintaan tersebut.

Roy, sapaan karibanya, juga meminta agar isu pertahanan tersebut bisa ditanyakan langsung kepada kementerian terkait.

"Silakan dapat menghubungi kementerian/instansi terkait," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025). 

Baca juga: Raker Pemerintah se-Tanah Papua di Nabire, Berita Acara Siap Diteruskan ke Presiden RI

Adapun Kementerian Pertahanan juga memberikan statemen yang senada dengan Kemlu.

Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan), Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyebut, pihaknya belum memantau adanya kabar tersebut. 

"Sementara Kemenhan belum monitor terkait isu tersebut," kata Frega dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/4/2025). 

Baca juga: BKPSDM Papua Selatan Gelar Pelatihan Komputer Dasar untuk ASN Asli Papua

Kabar mengenai Lanud Manuhua yang akan menjadi markas pesawat militer Rusia diberitakan oleh media asing sebagaimana dikutip Antara.

Disebutkan dalam berita itu bahwa kesepakatan menjadikan Lanud Manuhua sebagai markas pesawat militer Rusia merupakan hasil pertemuan antara Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu pada Februari lalu.

Baca juga: Kakanwil Kemenag Ajak Warga Papua Barat Daya Rajut Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan

Namun, Frega menyampaikan bahwa Kemenhan belum memantau apakah dalam pertemuan itu juga ada kesepakatan mengenai Lanud Manuhua.

"Sementara belum monitor terkait hal tersebut saat kegiatan (pertemuan Menhan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia)," ungkap dia.

Jenderal TNI Angkatan Darat (AD) bintang satu itu lantas menyertakan keterangan resmi Kemenhan soal pertemuan Sjafrie dan Sergei pada Februari lalu.

Dalam pertemuan itu, kata Frega, Indonesia melalui Kemenhan menyatakan sangat mengapresiasi dukungan dan kerja sama berkelanjutan dari Rusia, khususnya dalam mendorong pemahaman dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan. 

“Saya berharap dapat semakin memperdalam kerja sama pertahanan kita dan mengeksplorasi peluang baru untuk kolaborasi. Bersama, kita dapat menghadapi tantangan keamanan bersama dan berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian dunia,” ujar Menhan, sebagaimana dikutip dari keterangan Kemenhan, 25 Februari 2025.

Baca juga: Polisi Ini Diundang ke Rusia Kenalkan Kopi Muting Khas Merauke

Selain itu, Menhan juga berharap dapat membangun hubungan antarpersonel yang tidak hanya bersifat formal, tetapi juga memungkinkan terbentuknya hubungan erat antarunit dan satuan. 

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved