Internet

Puluhan Tahun Tanpa Internet, Warga Bariat Sorong Selatan Panjat Pohon Cari Sinyal

Sejak kampung Bariat resmi terbentuk pada tahun 1991, sebanyak 320 jiwa warga hidup tanpa sentuhan teknologi digital.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
JARINGAN INTERNET -- Warga Suku Afsya, Kampung Bariat mengantri sinyal dari atas pohon di Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Senin (21/4/2025).(tribunsorong.com/safwan ashari) 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Suara burung nuri kembali memecah kesunyian pagi di Kampung Bariat, Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya

Di tengah keindahan alam yang memukau, tersimpan kisah pilu tentang keterisolasian digital yang dialami warga Suku Afsya.

Baca juga: Minim Fasilitas, Pendidikan di Kampung Wara Sorong Selatan Butuh Sentuhan Pemerintah

Sejak 1958 hingga 1991, Suku Afsya telah mendiami wilayah seluas kurang lebih tiga ribu hektare. 

Sejak kampung Bariat resmi terbentuk pada tahun 1991, sebanyak 320 jiwa warga hidup tanpa sentuhan teknologi digital yang kini menjadi kebutuhan pokok: akses internet.

Baca juga: Sosok Mama Grice "Kartini" Asal Konda Sorong Selatan, Seniman yang Teguh Jaga Hutan Adat lewat Syair

Mirisnya, hingga kini warga Kampung Bariat masih harus memanjat pohon di sekitar Lapangan Bola Bariat demi mendapatkan sinyal internet

Lokasi itu oleh warga dijuluki “pohon sinyal”, satu-satunya tempat di mana mereka bisa mengakses dunia luar, meski hanya sesekali.

“Kami di Kampung Bariat ini memang sudah puluhan tahun hidup tanpa jaringan internet, padahal kampung ini adalah Ibu Kota Distrik,” ujar Kepala Kampung Bariat, Adrianus Kemeray (52) kepada TribunSorong.com, Senin (21/4/2025).

Adrianus mengungkapkan, dua tahun lalu warga sempat merasakan akses internet berkat pembangunan Base Transceiver Station (BTS) oleh Bakti Kominfo. 

Namun sayangnya, jaringan tersebut kini lumpuh dan tak lagi dapat diandalkan.

“Sekarang kembali seperti dulu. Warga terpaksa antri naik ke pohon sinyal untuk mengirim pesan atau sekadar membuka informasi,” lanjutnya.

Baca juga: Perayaan Paskah GKI Maranatha Teminabuan Sorong Selatan, Keluarga Kristen Diingatkan soal Misi Ini

Upaya demi upaya telah dilakukan, termasuk pengajuan resmi ke pemerintah daerah agar segera membangun BTS permanen, terutama di ibu kota distrik.

“Kami sudah usulkan hal ini berulang kali, dan harapannya pemerintah bisa membuka akses jaringan internet yang layak bagi masyarakat,” tegas Adrianus.

Baca juga: Misa Jumat Agung di Paroki St. Albertus Agung Sorong Selatan, Pastor Ulas Cinta dan Ketaatan Yesus

Tidak hanya Kampung Bariat, lima kampung lain di Distrik Konda juga mengalami nasib serupa. 

Akses internet masih menjadi kemewahan yang belum tersentuh, padahal kebutuhan informasi dan komunikasi kian mendesak, terutama di era digital saat ini.

Senada, Pemuda Adat Suku Afsya Musa P Kareth (31) menegaskan, perlunya keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur telekomunikasi dari ibu kota kabupaten hingga ke tingkat distrik.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved