Paus Leo XIV

Tapak Tilas Robert Francis Prevost, OSA di Papua Barat Daya Sebelum Jadi Paus Leo XIV

Siapa sangka, Paus Leo XIV ternyata sudah pernah menginjakan kaki di Bumi Cendrawasih tepatnya di Papua Barat Dan Papua Barat Daya.

Dok. Istimewa
PAUS PERNAH DI SORONG - Klose foto Paus Leo XIV saat berkunjung ke Papua Barat tahun 2003. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari perayaan 50 tahun karya OSA di Tanah Papua, tonggak penting dalam sejarah pelayanan misioner di wilayah timur Indonesia. 

Ia memiliki latar belakang panjang sebagai rohaniwan, akademisi, serta pemimpin ordo. 

Baca juga: Presiden Prabowo Utus 4 Tokoh Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Ada Joko Widodo dan Natalius Pigai

Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di seminari minor Ordo St Augustine pada 1973.

Ia memperoleh gelar Sarjana Sains dalam bidang matematika di Universitas Villanova pada tahun 1977.

Setelah memutuskan untuk menjadi seorang pendeta, pada tahun yang sama, Prevost bergabung dengan Ordo Santo Agustinus, dan mengucapkan kaul khidmat pada 1981, dan ditahbiskan menjadi imam pada 19 Juni 1982.

Mengutip laman resmi vatican, pendidikan teologi Paus Leo XIV ditempuh di Persatuan Teologi Katolik Chicago dan Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma pada 1987.

Pada tahun itu, ia dianugerahi gelar doktor dengan tesis “Peran prior setempat dalam Ordo Santo Agustinus”. 

Baca juga: Misa Requiem di Maybrat, Mengiringi Kepergian Paus Fransiskus dengan Doa dan Kesetiaan

Dan pada tahun yang sama ia terpilih sebagai direktur panggilan dan direktur misi provinsi Agustinian “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois, Amerika Serikat.

Kiprah Paus Leo XIV di dunia misi dimulai pada 1985 saat ia dikirim ke Chulucanas, Peru.

Di sana ia menjabat sebagai pastor paroki, pengajar seminari, vikaris pengadilan, dan direktur pembinaan bagi para calon imam.

Baca juga: Pemakaman Paus Fransiskus Digelar Sabtu 26 April 2025, Perbedaan Prosesi dari Pendahulunya 

Kontribusinya selama satu dekade di Peru menjadi fondasi penting dalam membangun reputasi pastoral dan kepemimpinannya. 

Ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif membina komunitas Agustinian di wilayah-wilayah terpencil.

Antara 2001 hingga 2013, Prevost memimpin Ordo Santo Agustinus dari kantor pusat di Roma.

Kemudian, pada 2015, ia ditunjuk sebagai Uskup Chiclayo di Peru sebelum dipanggil kembali ke Vatikan pada 2023 untuk menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup.

Pada 30 September 2023, Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi kardinal.

Dan 8 Mei 2025, proses konklaf yang diikuti 133 kardinal elektor memutuskan dirinya sebagai Paus ke-267, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Baca juga: Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus, Ada dari Asia, Simak Sistem Pergantiannya

Halaman
123
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved