Pertina Papua Barat Daya
Petinju Timur Indonesia Ini Beri Inspirasi dan Semangat Hidupkan Kembali Tinju Papua Barat Daya
Petinju kawakan asal Jayapura itu berdiri di depan puluhan anak muda dengan tubuh tegap dan sorot mata penuh tekad.
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Petinju kawakan asal Jayapura itu berdiri di depan puluhan anak muda dengan tubuh tegap dan sorot mata penuh tekad.
Ia tak hanya datang sebagai tamu undangan, tapi sebagai inspirasi hidup tentang bagaimana mimpi besar bisa bertahan dalam kerasnya kenyataan.
Baca juga: Pertina Papua Barat Daya Utus 2 Petinju Rebut Medali di PON XXI Aceh-Sumut
Geisler, 41 tahun bukan nama asing di dunia tinju Indonesia.
Dengan 28 kali naik ring, 15 kali menang (12 KO), dan pengalaman bertarung sejak 2009, ia tahu persis betapa mahal harga dari sebuah kemenangan.
Baca juga: Harumkan Nama Sorong Selatan, Kapolres Akan Berikan Penghargaan kepada 5 Petinju
Tapi hari itu, ia tak bicara soal gelar, piala, atau uang.
Ia bicara soal jatuh bangun, tentang harga diri, dan tentang bagaimana menjadi petarung sejati.
“Kalau kau ambil keputusan jadi petinju, berarti kau harus siap dipukul dan memukul. Bukan soal menang, tapi soal bertahan,” katanya saat memberikan motivasi di hadapan para petinju muda, Rabu (14/5/2025).
Peraih Juara WBC Asia Continental tersebut mengenang masa-masa sulitnya, saat harus berjuang menggalang dana demi bisa bertanding.
Ketika sebagian besar orang sibuk menonton sepak bola, Geisler dan teman-temannya turun ke jalan, menggelar aksi, demi satu hal bertinju.
“Tinju ini sudah lama mati suri. Tapi lewat event ini, saya percaya kita bisa hidupkan kembali,” katanya, merujuk pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tinju Amatir se-Provinsi Papua Barat Daya yang akan segera digelar.
Baca juga: Dua Petinju Wanita Andalan Raja Ampat Siap Boyong Medali di AFU Cup I
Bagi Geisler, kejuaraan ini bukan sekadar turnamen.
Ini adalah mimpi yang menetas sebuah gebrakan dari wilayah yang selama ini jarang terdengar dalam dunia olahraga nasional.
“Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah belum pernah buat event seperti ini. Papua Barat Daya yang pertama buka pintu,” ucapnya bangga.
Baca juga: 269 Petinju Ramaikan Kejuaraan Tinju Amatir Papua Barat Daya Piala AFU Cup I, PJ Gubernur Apresiasi
Tapi ia tak lupa mengingatkan soal tanggung jawab.
“Jangan asal tanding. Harus tahu kelas, umur, berat badan. Ini bukan sekadar olahraga. Ini soal nyawa,” tegasnya, merujuk pada pentingnya klasifikasi yang adil dan aman dalam olahraga tinju.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.