Kisah Inspiratif

Kisah Iwan Sopir Tangki Air Asal Jawa, 10 Tahun Konsisten Alirkan Air Bersih ke Pelosok Sorong

Di balik derasnya hujan dan teriknya musim kemarau, ada sosok yang setia menyusuri jalanan demi satu hal yang tak bisa ditawar yakni air bersih.

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
AIR BERSIH - Di balik derasnya hujan dan teriknya musim kemarau, ada sosok yang setia menyusuri jalanan demi satu hal yang tak bisa ditawar yakni air bersih. Dialah Iwan, pria berusia 32 tahun asal Jawa yang sejak tahun 2015 mengabdikan hidupnya sebagai sopir mobil tangki air di tanah perantauan, Papua. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Di balik derasnya hujan dan teriknya musim kemarau, ada sosok yang setia menyusuri jalanan demi satu hal yang tak bisa ditawar yakni air bersih.

Baca juga: 15 Kampung Baru di Kota Sorong Segera Didefinitifkan, Berikut Nama-Namanya

Dialah Iwan, pria berusia 32 tahun asal Jawa yang sejak tahun 2015 mengabdikan hidupnya sebagai sopir mobil tangki air di tanah perantauan, Papua.

“Saya sudah bawa mobil sejak 2015, dari masih lajang sampai sekarang sudah menikah,” ujarnya sambil tersenyum tipis.

Baca juga: Kasus Pencurian Pinang Picu 2 Kelompok Warga di Kota Sorong Saling Serang

Tahun 2021 menjadi titik balik dalam hidupnya saat ia memutuskan untuk menikah.

Namun, ikatan pernikahan tak mengubah rutinitas beratnya yang menuntut kesetiaan waktu dan tenaga.

Baca juga: AZKO Resmikan Toko ke-250 di Kota Sorong, Tonggak Ekspansi Nasional dari Sabang sampai Merauke

Iwan bukan sekadar mengantar air. Ia mengantarkan harapan bagi masyarakat yang kesulitan mengakses air bersih, terutama saat musim kemarau melanda.

Namun, perjuangannya tidak selalu berjalan mulus.

“Kalau ada kebakaran, saya sering terkendala. Pendanaan dari pihak pemadam kebakaran kurang. Kadang-kadang kami harus pakai uang pribadi, dari uang perjalanan,” jelasnya kepada TribunSorong.com.

Musim sangat memengaruhi pendapatannya. Musim panas menjadi berkah karena permintaan air meningkat tajam.

“Kalau musim kemarau, bisa sampai lima sampai delapan muatan per hari. Tapi kalau musim hujan? Dapat satu muatan saja sudah bersyukur,” katanya.

Baca juga: Bupati Sorong Optimis Program Sekolah Gratis dan Layanan Air Bersih dengan Sinergi Pemerintah

Jarak tempuh yang dilalui pun tidak main-main.

Ia harus menempuh rute dari Katapop hingga Klamono, yang sekali jalan bisa memakan waktu hingga malam hari.

Harga air juga bervariasi, tergantung lokasi pengantaran.

Baca juga: 67 Tahun Suku Afsya Distrik Konda Krisis Air Bersih, Begini Kata Wabup Sorong Selatan 

Iwan kerap melayani pengiriman lintas Kota Sorong hingga Kabupaten Sorong.

“Di Katapop harganya sekitar Rp700 ribu. Di Klamono bisa sampai Rp900 ribu hingga Rp1 juta. Tapi itu belum bersih. Kami harus bayar solar, makan di jalan, dan siapkan dana cadangan kalau ban bocor atau mesin rusak,” tambahnya.

Baca juga: NESTAPA di Negeri 1.001 Sungai, 67 Tahun Warga Suku Afsya Sorsel Hidup Tanpa Air Bersih

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved