Sumber Daya Alam Papua Barat Daya

Rakernas FP2TPK Digelar di Kota Sorong, Pj Sekda Paparan Potensi SDA Papua Barat Daya

Jhoni dalam pemaparannya memperkenalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki daerah, terutama kekayaan laut dan potensi gas alam. 

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
RAKERNAS FP2PTK - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan (FP2TPK) se-Indonesia digelar di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (26/5/2025). Pertemuan strategis ini menghadirkan dua narasumber utama yakni Pj Sekda Papua Barat Daya Jhoni Way dan Vice President Environmental PT. Freeport Indonesia Gesang Setyadi. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Rapat Kerja (Raker) Nasional Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan (FP2TPK) se-Indonesia digelar di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (26/5/2025).

Pertemuan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Penjabat (Pj) Sekda Papua Barat Daya Jhoni Way dan Vice President Environmental PT Freeport Indonesia Gesang Setyadi.

Jhoni dalam pemaparannya memperkenalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki daerah, terutama kekayaan laut dan potensi gas alam. 

Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya bersama Pemkab Sorong Selatan Komitmen Wujudkan Program-program Prioritas

Menurutnya, pengelolaan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menjadi hal penting.

"Tata ruang provinsi sudah disusun secara rinci untuk mendukung rencana eksploitasi sumber daya secara bijak," kata Jhoni.

“Tahun ini kami sudah menyelesaikan tata ruang provinsi, dan kami telah memetakan dua titik sumber gas di laut Raja Ampat yang telah disurvei sejak 1980-an. Kini saatnya kita eksploitasi dengan perencanaan yang matang.” 

Jhoni menambahkan, Papua Barat Daya tidak hanya diberkahi tanah yang subur, tetapi juga laut yang luas dan kaya akan biodiversitas sehingg menjadi harapan generasi emas bertumbuh.

Sementara itu, Vice President Environmental PT. Freeport Indonesia Gesang Setyadi mengatakan, praktik pertambangan berkelanjutan yang dilakukan perusahaan, termasuk upaya meminimalkan dampak terhadap lingkungan laut.

Baca juga: Awalnya Kurang Kompeten, Alumni BPVP Sorong Ini Kini Bekerja Jadi Drafter di PT Freeport Indonesia

PT. Freeport menggunakan metode fisika seperti proses flotasi untuk memisahkan tembaga, emas, dan batuan tanpa mencemari ekosistem perairan.

Selain itu secara berkala bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih untuk mengambil sampel ikan, udang, kepiting, dan kerang dari operasional dan wilayah lain seperti Kalimantan serta Merauke yang hasilnya semua memenuhi baku mutu nasional.

Baca juga: DOB Raja Ampat Selatan dari Kacamata Intelektual, Punya Keunikan Geografis dan Budaya

Menurut Gesang, PT. Freeport  telah mengkaji ekologi menyeluruh terhadap fauna akuatik di wilayah pertambangan. 

"Hasil kajian menunjukkan dampak tertinggi hanya terjadi pada bentos (organisme dasar perairan), sementara nekton dan plankton relatif aman," kata Gesang. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved