Kasus Ujaran Kebencian

Kasus Ujaran Kebencian terhadap Subsuku Aifat Timur Maybrat Berakhir Damai, Pemilik Akun Minta Maaf

Kasus ujaran diskriminatif terhadap Sub Suku Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya telah diselesaikan secara kekeluargaan. 

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
DAMAI - Perwakilan IMMA Sorong menunjukkan surat pernyataan hasil mediasi bersama pemilik akun Facebok Markus Kocu dalam kasus ujaran kebencian terhadap Subsuku Aifat Timur, Maybrat di kantor Polres Sorong, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (4/6/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kasus ujaran diskriminatif terhadap Subsuku Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya telah diselesaikan secara kekeluargaan. 

Pihak-pihak terkatit mendatangani surat pernyataan dan pembuatan video klarifikasi oleh pelaku sebagai bentuk permintaan maaf dalam mediasi di kantor Polres Sorong, Rabu (4/5/2025).

"Kami, mahasiswa Ayosami Kota Studi Sorong mengecam segala bentuk ujaran diskriminatif dan sikap intoleran terhadap Sub Suku Aifat Timur maupun sub suku lain yang ada di wilayah Maybrat khususnya, dan Papua secara umum," kata  perwakilan Ikatan Mahasiswa Mahasiswi Ayosami (IMMA) Silvester kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Mahasiswa IMMA Sorong Laporkan Ujaran Diskriminatif Sub Suku Aifat Timur ke Polres Sorong

Ia juga mengimbau masyarakat Maybrat, khususnya warga Aifat Timur, agar tetap tenang karena kasus ini telah ditangani dan diselesaikan secara damai.

Silvester menambahkan bahwa pelaku telah mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Baca juga: Pemkab Dukung Musyawarah Ikatan Mahasiswa Tambrauw 2025 di Sorong, Panitia Diminta Bekerja Maksimal

IMMA Sorong menegaskan, jika di kemudian hari terdapat kasus serupa, maka proses hukum akan menjadi jalur utama.

"Kami tidak akan tinggal diam jika kasus serupa terulang kembali. Proses hukum akan ditempuh sesuai peraturan yang berlaku," kata Silvester.

Pemilik akun Facebook Descartes Kocu II (Markus Kocu) juga memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka dalam proses mediasi tersebut.

"Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada saudara-saudara saya dan seluruh masyarakat Aifat Timur atas narasi yang saya buat di media sosial," ujarnya.

Baca juga: Aksi Damai Mahasiswa UNCEN Ricuh, 4 Polisi Terluka

Ia mengakui bahwa unggahan tersebut telah menyinggung masyarakat Aifat Timur dan menyatakan bahwa dirinya telah duduk bersama dengan mahasiswa Ayosami dan Ketua Adat Aifat Timur untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara baik-baik.

"Saya sadar, apa yang saya tulis membuat masyarakat Aifat Timur sangat tersinggung. Saya mohon dimaafkan," kata dia. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved