PPDB 2025

PPDB SMA Negeri 3 Sorong Diminati, Pendaftar Capai 700 Orang

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 3 Kota Sorong tahun ajaran 2025/2026 mendapat respons tinggi.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
SUASANA PENDAFTARAN - Beginilah susana Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 3 Kota Sorong. Hingga Selasa (17/6/2025), tercatat sekitar 700 pendaftar. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 3 Kota Sorong tahun ajaran 2025/2026 mendapat respons tinggi.

Hingga Selasa (17/6/2025), tercatat sekitar 700 pendaftar.

Baca juga: Digitalisasi Pajak Dimulai, 103 Alat Transaksi Siap Dipasang di Kota Sorong

Kepala SMA Negeri 3 Natali Lapik mengatakan, proses pendaftaran dilakukan secara online dan diikuti pengumpulan berkas fisik ke sekolah.

PPDB dibuka hingga 19 Juni 2025, dengan empat jalur penerimaan:

  1. Domisili (30 persen / 120 siswa): 70 Orang Asli Papua (OAP) dan 48 non-OAP.
  2. Prestasi (35 persen / 140 siswa): 98 dari prestasi akademik, 42 non-akademik.
  3.  Afirmasi (30 persen / 120 siswa): Untuk pemilik KIP, peserta PKH, dan penyandang disabilitas.
  4. Mutasi (5 persen / 20 siswa): Bagi siswa dengan SK mutasi atau surat pindah domisili, maksimal dalam 3 tahun terakhir.

Baca juga: Kota Sorong Terancam Sanksi KLHK, Pengelolaan Sampah Dinilai Belum Optimal

Jika ada jalur yang tidak terpenuhi, sisa kuota akan dialihkan ke jalur lain sebelum pengumuman akhir.

Setelah pengumuman, perpindahan jalur tidak diperbolehkan.

Natali menegaskan, seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh Pemkot Sorong, termasuk seragam, atribut, sepatu, tas, dan buku pelajaran.

“Orang tua tidak membayar sepeser pun. Jika ada yang meminta bayaran, itu ulah oknum,” tegasnya.

Baca juga: Siswi di Kota Sorong Terancam Gagal Masuk SMP, Minta SKL Ditolak Gegara Tunggakan, Disdik Bereaksi

Sekolah juga menerima subsidi pendidikan sebesar Rp90.000 per siswa per bulan selama 11 bulan, sesuai kebijakan Pemkot Sorong.

Terkait kemungkinan gelombang kedua, Natali menyebut hal itu tergantung kuota dan kebijakan masing-masing sekolah.

“Kalau seperti kami yang pendaftarnya membludak, kemungkinan tidak buka gelombang dua,” pungkasnya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved