Program SSH

2 Sekolah Sasaran Progam SSH Masih Disurvei, Disdik Tambrauw Maksimalkan Pemerataan Akses Pendidikan

Yosep bilang, SSH menjadi bagian dari percepatan misi Papua Cerdas, menyasar anak-anak putus sekolah atau yang tidak memiliki akses pendidikan.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
SOSIALISASI SSH - Foto bersama usai Sosialisasi Program SSH yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw bersama tim akademisi dari Universitas Papua (UNIPA) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (27/6/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tambrauw Yosep Yewen mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap survei awal pelaksanaan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) 

Pada tahapan ini, disdik melibatkan tim dari Universitas Papua (UNIPA) buat menentukan dua titik lokasi SSH

"Hasil survei menjadi dasar penetapan dua titik SSH di Kebar dan Sausapor,” ucap Yosep kepada TribunSorong.com usai Sosialisasi SSH di Kota Sorong, Papua Barat Day pada Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Duta Besar Finlandia ke Papua Barat Daya, Datangi Sejumlah Wilayah di Tambrauw

Yosep bilang, SSH menjadi bagian dari percepatan misi Papua Cerdas, menyasar anak-anak putus sekolah atau yang tidak memiliki akses pendidikan karena tinggal di wilayah pedalaman dan sulit dijangkau.

Pentingnya program ini bukan hanya terletak pada penyediaan layanan pendidikan, tetapi juga membuka peluang masa depan bagi generasi muda di kawasan terpencil.

Yosep juga menegaskan, SSH ini sepenuhnya gratis bagi para peserta didik, dalam hal ini biaya operasional, pengajar, hingga kebutuhan belajar ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.

“Program ini sinkron dengan semangat sekolah gratis dari pemerintah. Jadi semua biaya ditanggung oleh pemerintah. Tidak ada pungutan terhadap anak-anak peserta program SSH,” katanya.

Baca juga: Skema Anggaran dari Pemprov Papua Barat Daya untuk Program Sekolah Gratis Kabupaten/Kota

Yosep menyebut, jika program berjalan baik di dua lokus awal, maka SSH akan diperluas ke distrik lain yang juga membutuhkan layanan pendidikan serupa, namun tahun ini prioritas di Kebar dan Sausapor.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat harus diperkuat buat membangun pendidikan yang inklusif dan menjangkau semua anak-anak, tanpa terkecuali. 

"Program SSH menjadi langkah konkret mendekatkan layanan pendidikan kepada anak-anak Papua yang berada di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal)," kata Yosep. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved