Warga Klayili Sorong Palang Jalan
Protes Jalan Rusak, Warga Klayili Kabupaten Sorong Tebang Pohon dan Tutup Jalan
Puluhan warga Distrik Klayili, Kabupaten Sorong melakukan aksi blokade jalan pada Senin pagi (30/6/2025) sekitar pukul 06.00 WIT.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Puluhan warga Distrik Klayili, Kabupaten Sorong melakukan aksi blokade jalan pada Senin pagi (30/6/2025) sekitar pukul 06.00 WIT.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap belum adanya pembangunan infrastruktur jalan penghubung antara Aimas dan Klayili.
Baca juga: Beratnya Pengabdian Nakes dan Warga Mengakses Layanan Puskesmas Klayili Kabupaten Sorong
Dalam aksinya, warga menebang pohon besar dan melintangkannya di tengah jalan, sehingga akses tertutup total.
Kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa putar balik.
Baca juga: Dana Desa untuk Kabupaten Sorong Selatan Capai Rp97 Miliar, Berikut Rincian 120 Kampung Penerima
Bahkan, mobil operasional milik perusahaan sumur bor minyak Petrogas Kembo Satu tidak dapat melintasi jalur tersebut.
Warga juga membentangkan sembilan poster berisi berbagai tuntutan.
Salah satu poster mencolok bertuliskan: “Kami tidak minta dana desa, kami minta jalan Klayili 100 persen beton-aspal.”
Aksi ini mencerminkan kekecewaan warga terhadap lambannya pembangunan infrastruktur dasar di wilayah mereka.
Baca juga: PMII Kabupaten Sorong Kecam Konkorcab PKC PMII Papua Barat dan Papua Barat Daya, Langgar AD/ART
Jalan Aimas-Klayili yang rusak parah selama bertahun-tahun dianggap menjadi hambatan utama aktivitas ekonomi dan mobilitas warga.
Forum Masyarakat Adat berharap pemerintah segera memberikan respon konkret atas tuntutan tersebut demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Distrik Klayili.
Baca juga: Pembangunan Masjid Agung Kabupaten Sorong Butuh Rp50 Miliar, Desain Arsitektur Usung Kearifan Lokal
Aksi ini digerakkan oleh Forum Masyarakat Adat Distrik Klayili, yang menyuarakan tiga tuntutan utama:
- Kami masyarakat Distrik Klayili meminta kehadiran langsung Bapak Bupati Sorong dan Bapak Gubernur Papua Barat Daya untuk mendengar aspirasi kami.
- Jika Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Sorong tidak segera membangun jalan Aimas–Klayili, maka kami akan menggunakan dana desa untuk membangun jalan tersebut secara swadaya.
- Kami masyarakat Distrik Klayili akan menggelar aksi massa secara besar-besaran ke kantor Gubernur Papua Barat Daya apabila tidak ada kepastian pembangunan jalan dalam waktu dekat. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.