Sumber Daya Alam Papua Barat Daya

Wagub Ahmad Nausrau Ajak Masyarakat Papua Barat Daya Jaga Kekayaan Hayati untuk Warisan Anak Cucu

Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Nausrau mengatakan, Papua Barat Daya punya kekayaan hayati.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
CONSERVATION CAMP - Conservation Camp digelar di Lapangan bola kaki Unimuda Sorong dalam rangka Milad ke-113 Muhammadiyah. Jumat (21/11/2025) malam. 
Ringkasan Berita:
  • Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Nausrau mengatakan, Papua Barat Daya punya kekayaan hayati.
  • Pemprov akan terus menjaga kawasan hutan dan laut, melibatkan masyarakat adat sebagai garda terdepan. 
  • Milad Ke-113 Muhammadiyah menjalankan proses kaderisasi dan memastikan Indonesia tetap baik tanpa membedakan agama, ras, suku, dan golongan.
  • Conservation Camp mengedukasi peserta menjaga hutan, mengenal flora-fauna Papua, serta praktik konservasi lapangan.
 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS  - Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Nausrau mengatakan, Papua Barat Daya punya kekayaan hayati.

Baca juga: 150 Guru dan Siswa SD-SMA di Kabupaten Sorong Ikut Penguatan Program Layak Anak

Ia ajak semua elemen masyarakat menjaga sumber daya alam supaya bisa jadi warisan anak cucu.

“Konservasi adalah gerakan sosial budaya yang sudah diwariskan sejak generasi terdahulu,” kata wagub pada acara pembukaan conservation camp di lapangan bola kaki Unimuda Sorong dalam rangka Milad Ke-113 Muhammadiyah, Jumat (21/11/2025) malam.

Baca juga: GOW Kabupaten Sorong Gelar Rakerda Perdana, Fokus Sinergi Program Kesejahteraan

Di Papua, lanjut dia, masyarakat mengenal tradisi sasi adat menjadi bagian dari pelestarian alam.

Pemprov akan terus menjaga kawasan hutan dan laut, melibatkan masyarakat adat sebagai garda terdepan. 

“Kami berharap tugas kita menjaga kelestarian hutan dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat saat ini dan di masa datang,” katanya.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Sorong Muclas Triono mengatakan, Milad Ke-113 Muhammadiyah menjalankan proses kaderisasi dan memastikan Indonesia tetap baik tanpa membedakan agama, ras, suku, dan golongan.

“Kita berdoa agar semangat perjuangan para pendiri persyarikatan tetap mewariskan manfaat bagi umat manusia,” katanya.

Baca juga: Pekan Apresiasi Budaya Domberay di Kabupaten Sorong: Festival, Pameran, hingga Fashion Show Etnik

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Barat Daya Johanes Wiharisno mengatakan, sumber daya alam provinsi ke-38 ini perlu dioptimalkan.

Pelestarian sumber daya hayati perlu ada campur tangan  dan peran masyarakat.

Pemerintah bertugas mengharakan program pemberdayaan, pendidikan, dan penyuluhan guna menumbuhkan kesadaran konservasi.

Conservation Camp ini merupakan wujud membangun kebersamaan untuk pelestarian,” ujarnya.

Baca juga: Forum Satu Data Indonesia Kabupaten Sorong Dikukuhkan, Wabup Sutejo Dorong Transformasi Digital

Sorong masuk wilayah adat Suku Moi, menjunjung tinggi tradisi setempat. 

Conservation Camp mengedukasi peserta menjaga hutan, mengenal flora-fauna Papua, serta praktik konservasi lapangan.

“Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi peserta dan masyarakat Papua Barat Daya,” katanya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved