Sampah di Sorong

Sadar Iklim dari Rumah: Klara Foundation Ajak Warga Sorong Kelola Sampah Plastik

Direktur Eksekutif Klara Foundation Rina Handayani menegaskan. pentingnya kesadaran kolektif menjaga bumi.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
SOSIALISASI PEGIAT LITERASI - Sekitar 50 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari penggiat lingkungan, akademisi, pemuda, hingga penyandang disabilitas, berkumpul dalam kegiatan bertajuk “Sosialisasi Penguatan Literasi Perubahan Iklim” yang digelar di Aimas Hotel, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (12/7/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Sekitar 50 peserta dari berbagai latar belakang penggiat lingkungan, akademisi, pemuda, hingga penyandang disabilitas berkumpul dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Literasi Perubahan Iklim di Aimas Hotel, Kabupaten Sorong, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Sejumlah Wilayah Kabupaten Sorong Rawan Banjir, Longsor hingga Abrasi

Kegiatan yang diinisiasi Klara Foundation bersama The Samdhana Institute ini mengusung tema ‘Household Waste Processing to Minimize Plastic Pollution’ atau Pengelolaan Sampah Rumah Tangga untuk Meminimalkan Pencemaran Plastik.

Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Sorong Turun Jadi 17 Persen, Lebih Rendah dari Rata-Rata Nasional

Direktur Eksekutif Klara Foundation Rina Handayani menegaskan. pentingnya kesadaran kolektif menjaga bumi.

“Literasi iklim bukan hanya untuk aktivis, tapi juga ibu rumah tangga, pemuda, hingga anak-anak. Ini tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Sesi pertama diisi oleh Eko Rianto, pegiat lingkungan asal Sorong.

Ia menekankan bahwa dampak perubahan iklim sudah nyata saat ini.

“Ini bukan lagi soal masa depan cucu kita. Semua orang punya peran dalam menghadapinya,” tegasnya.

Baca juga: 100 Lebih Perusahaan Kena Evaluasi dari Disnakertrans Kabupaten Sorong, Kenapa?

Dilanjutkan dengan pemaparan dari Novi Mega Lestari, pendidik dan aktivis literasi, yang menyoroti pentingnya edukasi sejak dini.

“Jika anak-anak diajarkan mencintai alam sejak kecil, mereka akan tumbuh jadi penjaga bumi di masa depan,” jelasnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Sabtu 5 Juli 2025, Kabupaten Sorong Cuaca Ekstrem

Diskusi dipandu Nuri Pina dengan suasana hangat dan inklusif.

Para peserta aktif berbagi pengalaman dan saling mendukung upaya pelestarian lingkungan di wilayah masing-masing.

Baca juga: Jumatan di Masjid Baiturrahim Kabupaten Sorong, Khatib Urai Amat Baik Penghapus Dosa

Menutup kegiatan, Rina kembali mengingatkan bahwa literasi iklim bukan sekadar istilah ilmiah.

“Ini tentang bagaimana kita memperlakukan bumi sebagai rumah bersama. Perubahan dimulai dari kesadaran dan kolaborasi,” pungkasnya.

Baca juga: Kronologis 2 Dump Truck Tabrakan di Tugu Merah Kabupaten Sorong, 1 Sopir Luka-Luka

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian advokasi Klara Foundation dalam memperluas pemahaman perubahan iklim melalui pendekatan komunitas dan inklusi sosial. (tribunsorong.com/aldy tamnge)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved